NGAMPRAH, Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih
kekurangan tenaga profesi yang berkeahlian khusus seperti dokter dan psikolog.
Oleh sebab itu, perekrutan melalui penjaringan terhadap mahasiswa yang studi
ilmunya spesifik menjadi kegiatan rutin yang diadakan tiap tahunnya.
Asisten Personel Panglima TNI Marsekal Muda Bambang
Wahyudi, pada kunjungan melihat pembekalan mahasiswa untuk Perwira Prajurit
Karir (PaPK) TNI, Rabu (26/6/2013) mengatakan, penjaringan tersebut dilakukan
melalui program beasiswa terlebih dahulu. Program tersebut bernama Mahasiswa
Beasiswa (Mabea) TNI.
Pihaknya setiap tahun memberikan beasiswa bagi
mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia melalui program tersebut.
Bagi peserta Mabea TNI akan mendapatkan uang saku Rp 750.000 per bulan.
Menurut Bambang, mahasiswa yang ditarik dalam program
Mabea TNI merupakan mahasiswa yang berlatarbelakang pendidikan spesifik, berlatar
belakang pendidikan eksakta seperti dokter atau psikolog. Pada tahun ini,
latar belakang peserta Mabea terbesar adalah dari ilmu kedokteran.
Tahun ini pihaknya memang membutuhkan tenaga
dokter. Terutama untuk ditempatkan di daerah-daerah perbatasan. Pasalnya, di
kawasan tersebut masih kurang tenaga dokter dari TNI. Apalagi, di pos-pos penjagaannya.
Pihaknya berharap tahun ini bisa menempatkan 25 perwira berkeahlian kedokteran
di perbatasan.
Bagi mahasiswa yang mengikuti program Mabea TNI,
setelah lulus kuliah akan mengikuti pelatihan terpusat sebagai persiapan
untuk penerimaan PaPK TNI. Persiapan tersebut diselenggarakan di Pusdik Ajen
Kodildat TNI AD Lembang, Bandung Barat.
"Nantinya mereka akan diberikan pembekalan
tentang organisasi TNI, kemudian penjagaan kesehatan, kesamaptaan jasmani,
untuk menghadapi seleksi tingkat pusat calon Pa PK TNI yang akan
diselenggarakan sekitar September," ujarnya.
Pada tahun ini, terdapat 32 mahasiswa yang
mengikuti program Mabea TNI. Mereka berasal dari Universitas Trisakti
Jakarta, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjadjaran, Universitas
Diponegoro, dan Universitas Hassanudin.
Mereka berasal dari berbagai fakultas dan jurusan.
Mereka juga tersebar di tiga angkatan, yakni TNI AD sebanyak 15 orang, TNI AU
sebanyak 9 orang, dan TNI AL sebanyak 8 orang. (A-204), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 05)