Jumat, 21 Juni 2013
19:35 WIB | Winda Rahmawati
JAKARTA — Kebijakan
pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)
bakal dikawal juga oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Pimpinan aparat pertahanan negara itu bahkan menegaskan kesiapan menghadapi
warga negara yang tak pandangan politik berbeda dengan kebijakan itu.
Kesiapan TNI dalam
mengamankan rencana pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut,
Jumat (21/6/2013), dikemukakan Kepala Staf TNI AD Jenderal Moeldoko di Jakarta.
“Kami siap dalam berbagai situasi. Kapan pun diminta kami siap,” tegasnya.
TNI AD menurut dia
bahkan siap mengerahkan pasukannya untuk mengantisipasi demonstrasi di sejumlah
lokasi vital dengan menggandeng Polri. Moeldoko mengatakan baik Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono maupun Kapolri Jenderal Timur Pradopo sudah membangun
kerja sama yang bersinergi. “Kami yang ada di bawah siap bekerja sama untuk
mengantisipasi,” tegas dia.
Selain itu,
pihaknya juga telah memberikan surat perintah kepada pasukannya di seluruh
wilayah Tanah Air, khususnya yang berada di kawasan perbatasan. Surat perintah
tersebut, menurut dia berisi tentang upaya memperkuat pasukan untuk menjalankan
kebijakan pemerintah dan agar tidak bermain-main atau bekerjasama
menyelundupkan BBM.
“Jangan ikut
bermain di area ini [penyelundupan BBM]. Kalau berani main-main saya libas
nanti,” tegasnya.
Sejauh ini, TNI AD
sudah menyiagakan 2 batalyon reguler personelnya di wilayah perbatasan,
ditambah kesatuan-kesatuan teritorial di kawasan Kalimantan Timur dan
Kalimantan Barat. Hal itu demi mengantisipasi adanya penyelundupan BBM dari
daerah maupun negara lain.
Sementara itu,
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi rencananya bakal diumumkan
Jumat ini dan akan berlaku efektif mulai pukul 00.00 Sabtu (22/6/2013).
Editor: R Wibisono