BANDUNG, Untuk mengantisipasi keamanan menjelang
pencoblosan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2013,
pihak kepolisian akan menurunkan 1.300 personel. Aparat tersebut disebar ke
tiap TPS mulai Jumat (21/6/2013).
"1.300 personel itu termasuk Linmas
disiagakan," kata Kabag Ops Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Diki
Budiman kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (19/6/2013).
Selain itu, menurut Diki, pada keesokan harinya
(Sabtu) akan dilakukan patroli yang melibatkan pasukan gabungan TNI, Polri dan
Dishub Kota Bandung. "Ada cara bertindak dan sasaran tertentu, dan
berdasarkan laporan dari intelijen ada kerawanan apa saja. Misalnya pengawalan
logistik dari KPU ke tiap TPS," katanya.
Sedangkan malam harinya, menurut Diki, aparat
keamanan fokus ke setiap TPS dengan di backup oleh anggota TNI di setiap
kelurahan. Ditambah lagi dengan kekuatan dari batalyon kavaleri 4 dan arhanud 3
di setiap koramil sebanyak satu pleton, guna membackup kerawanan.
Diki melanjutkan, untuk pola pengamanan di setiap
TPS sendiri itu ada dua pola, pertama pola 136. Pola ini digunakan berdasar
letak geografis dan bukan kerawanan, yakni setiap satu anggota polri mengamankah
3 TPS dibantu enam orang linmas.
Menurut dia, pola itu diterapkan jika dalam satu
kawasan ada tiga TPS yang letaknya berdekatan.
Pola kedua, yakni 124. Pola itu, menurut Diki, akan
dilakukan jika letak TPS-nya berjauhan, yang melakukan penjagaan satu polisi
dua TPS dibantu empat orang anggota linmas.
Sementara itu, simpatisan, sukarelawan dan warga
Bandung lainnya diimbau untuk tidak mudah terprovokasi isu yang berhubungan
dengan Pilwalkot. Kalau mendengar atau mengetahui isu-isu negatif tentang
Piwalkot langsung diinformasikan ke KPU, jika menemukan kecurangan bisa
langsung melaporkan ke Panwaslu Bandung. (A-113),
Sumber Koran: Pikiran Rakyat (21 Juni 2013/Jumat, Hal. 02)