Senin, 24 Juni 2013
21:19 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengungkapkan sebanyak dua ribu
personel TNI akan dikerahkan membantu BNPB guna memadamkan kebakaran hutan di
Riau.
"Personel
sudah ada 1.600 disana, Nanti kita tambah jadi 2.000," ungkap Panglima TNI
kepada wartawan, di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Lebih lanjut
Panglima TNI menjelaskan bahwa peran TNI adalah membantu BNPB. Bantuan TNI
seperti untuk rekayasa cuaca, menyediakan hercules untuk melakukan rekayasa
cuaca.
Selain itu personel
TNI juga akan diturunkan untuk membantu memadamkan api yang ada di darat.
Sedangkan untuk
mengusut penyebab kebakaran hutan, Panglima menyerahkan sepenuhnya kepada Polri
untuk melakukannya. Pasukan TNI menurutnya akan fokus membantu BNPB memadamkan
kebakaran hutan di Riau.
"(Mengusut)
tidak. Itu polisi saja," tegas dia.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah
mengambil keputusan untuk meningkatkan upaya mengatasi bencana asap di Riau.
Peningkatannya mulai dari komando dan pengendalian yang selama ini daerah di
depan dibantu pusat.
"Sekarang
kepala BNPB memimpin secara keseluruhan meski elemen daerah ada di situ. Ini
terjadi pada saat mengatasi Merapi dulu, Nias dan Aceh, diambil alih pusat.
Metode bencana ini pernah kita lakukan terdahulu," ucapnya.
Dengan pemimpin
BNPB, maka kekuatan satuan tugas darat akan ditingkatkan. Utamanya personel TNI
dan lain yang bisa ikut memadamkan kebakaran yang ada di lahan-lahan itu dengan
peralatan yang dimiliki.
Lebih lanjut
terkait pemadaman kebakaran hutan, kata dia, solusi menjatuhkan air dalam
volume cukup dan hujan buatan akan diupayakan.
"Hanya dengan
cara itu. Oleh karena itu, sarana angkutan udara, heli akan ditingkatkan pula.
Akan paralel dengan tenaga manusia. Kita gunakan cara untuk water boming dan
membuat hujan buatan," cetusnya.
SBY juga mengatakan
dirinya sudah memberikan instruksi untuk memobilisasi kekuatan yang dimiliki,
baik sumber daya dan anggaran. "Tidak boleh ada hambatan dalam
anggaran," katanya.
"Dalam waktu 1
kali 24 jam BNPB meningkatkan apa yang harus dilakukan bersama jajaran TNI dan
Polri," ujarnya.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson
Simanjuntak