Selasa, 25 Juni 2013

TNI Kerahkan 2 Ribu Personel Padamkan Kebakaran Hutan di Riau


Senin, 24 Juni 2013 21:19 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengungkapkan sebanyak dua ribu personel TNI akan dikerahkan membantu BNPB guna memadamkan kebakaran hutan di Riau.

"Personel sudah ada 1.600 disana, Nanti kita tambah jadi 2.000," ungkap Panglima TNI kepada wartawan, di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa peran TNI adalah membantu BNPB. Bantuan TNI seperti untuk rekayasa cuaca, menyediakan hercules untuk melakukan rekayasa cuaca.
Selain itu personel TNI juga akan diturunkan untuk membantu memadamkan api yang ada di darat.

Sedangkan untuk mengusut penyebab kebakaran hutan, Panglima menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk melakukannya. Pasukan TNI menurutnya akan fokus membantu BNPB memadamkan kebakaran hutan di Riau.

"(Mengusut) tidak. Itu polisi saja," tegas dia.

Sementara itu,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengambil keputusan untuk meningkatkan upaya mengatasi bencana asap di Riau. Peningkatannya mulai dari komando dan pengendalian yang selama ini daerah di depan dibantu pusat.

"Sekarang kepala BNPB memimpin secara keseluruhan meski elemen daerah ada di situ. Ini terjadi pada saat mengatasi Merapi dulu, Nias dan Aceh, diambil alih pusat. Metode bencana ini pernah kita lakukan terdahulu," ucapnya.

Dengan pemimpin BNPB, maka kekuatan satuan tugas darat akan ditingkatkan. Utamanya personel TNI dan lain yang bisa ikut memadamkan kebakaran yang ada di lahan-lahan itu dengan peralatan yang dimiliki.

Lebih lanjut terkait pemadaman kebakaran hutan, kata dia, solusi menjatuhkan air dalam volume cukup dan hujan buatan akan diupayakan.

"Hanya dengan cara itu. Oleh karena itu, sarana angkutan udara, heli akan ditingkatkan pula. Akan paralel dengan tenaga manusia. Kita gunakan cara untuk water boming dan membuat hujan buatan," cetusnya.

SBY juga mengatakan dirinya sudah memberikan instruksi untuk memobilisasi kekuatan yang dimiliki, baik sumber daya dan anggaran. "Tidak boleh ada hambatan dalam anggaran," katanya.

"Dalam waktu 1 kali 24 jam BNPB meningkatkan apa yang harus dilakukan bersama jajaran TNI dan Polri," ujarnya.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak