Tuesday, 25 June
2013, 15:55 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA
– TNI mengerahkan sebanyak Sembilan pesawat untuk membantu proses pemadaman
bencana kebakaran dan bencana asap di Riau.
Jenis pesawat
tersebut antara lain CN 295 (1 pesawat), C130 hercules (7), dan CN 235 (1).
Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan TNI dikerahkan untuk membantu
BNPB merekayasa cuaca dan melakukan pemadaman. “Kita membantu BNPB untuk
merekayasa cuaca. Hercules kita bantu untuk rekayasa cuaca,” katanya, Selasa
(25/6).
Tak hanya pesawat,
ratusan prajurit pun diturunkan untuk membantu BNPB untuk proses pemadaman di
darat. Saat ini, sudah ada 1600 prajurit di lokasi, tetapi jumlah itu akan
terus ditambah hingga lebih dari 200 personil.
Kepala BNPB,
Syamsul Maarif mengatakan jumlah personel satgas penanganan kebakaran lahan dan
kabut asap berjumlah 2300 orang yang merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI,
Kementerian Kehutanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BMKG dan
BNPB.
Namun, jumlah
tersebut akan ditambah mencapai 3049 personil yang terdiri dari berbagai unsur.
Mereka akan dikerahkan pada Selasa (25/6) dan Rabu(26/6) Seusai kapasitasnya masing-masing, para
personil akan berbagi tugas.
Maka selain operasi
pemadaman api dari darat dan udara, juga dilaksanakan perawatan bagi warga yang
terserang gangguan kesehatan akibat korban kabut asap. Mereka ditugaskan di
delapan kabupaten yang terkena dampak paling besar yakni Dumai, Bengkalis,
Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indra Giri Hilir, Indra Gili Hulu dan Siak.
Berdasarkan temuan
BMKG dan BNPB ada 265 titik api penyebab kabut asap yang dampaknya dirasakan
hingga ke Malaysia dan Singapura. "Hari ini dilaporkan satelit BMKG
menemukan 265 titik api, itu ada analisanya. Kalau ada yang bilang sekian ribu,
sampai kompor pecel lele pun juga dianggap titik api, tidak demikian. Kita
hanya pakai data yang bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya, kita bila lihat
sampai ke tingkat kecamatan," ujarnya.
Reporter : esthi
maharani
Redaktur : Taufik
Rachman