Rabu, 12 Juni 2013 , 06:25:00
SEMARANG -- Helikopter latih jenis Hughes 300
C milik TNI-Angkatan Darat (AD) jatuh di Pangkalan Udara Utama (Lanumad) Ahmad
Yani Semarang, Jawa Tengah, kemarin sekitar pukul pukul 09.00 WIB. Petaka itu
terjadi diduga karena heli kehilangan tenaga atau loss power. Akibatnya, heli
yang dipiloti siswa Pusdik Penerbad Letda Alexius didampingi instruktur Mayor
Masrukin itu tidak bisa dikendalikan dan jatuh.
"Kemungkinan loss power, lalu
nyungsep," kata Kepala Seksi Pengamanan (Kasipam) Pangkalan Udara Utama
TNI-AD Ahmad Yani Semarang Mayor Pnb Tony Syafrudin.
TNI-AD akan menyelidiki secara internal
penyebab jatuhnya helikopter latih tersebut. Investigasi lebih lanjut dilakukan
tim dari Jakarta. Saat ini Penerbangan TNI-AD (Penerbad) memiliki 5 helikopter.
Namun, hanya 2 yang dioperasionalkan untuk latihan.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan
tersebut. Pilot dan instruktur hanya mengalami luka ringan. Namun, akibat
kecelakaan tersebut, sebuah pesawat milik Mabes Polri jenis Hawker 400 XP yang
diparkir di landasan bandara terkena serpihan heli hingga bodi pesawat
berlubang.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar
Semarang, sebelum mengalami celaka, helikopter latih itu dipakai latihan rutin
oleh siswa Pusat Pendidikan (Pusdik) Penerbad sejak pukul 05.30. Sekitar pukul
07.57, giliran Mayor Masrukin dan siswanya Letda Alexius yang melakukan
penerbangan.
Namun, baru sekitar 43 menit mengudara,
helikopter warna oranye itu mengalami masalah. Pilot memutuskan mendarat
darurat di soldeer (samping landasan, Red)."Sial, saat hendak mendarat dan
terbang rendah di area taxiway (landasan menuju hanggar, Red) seksi C, tiba-tiba
helikopter hilang kendali hingga jatuh dan menimbulkan benturan keras.
Helikopter buatan Amerika Serikat pada 1983
itu mengalami kerusakan parah. Bagian ekor patah dan baling-balingnya rontok.
Serpihan baling-baling mengenai pesawat milik Polri yang diperkir sekitar 30
meter dari lokasi. Bodi bagian kanan pesawat berlubang sekitar 30 sentimeter.
Pesawat itu baru selesai digunakan Wakapolri Komjen Nanan Soekarna yang kemarin
mengunjungi Akpol Semarang.
Dua penumpang helikopter mengalami luka ringan
dan langsung mendapat pengobatan di rumah sakit kompleks Lanumad Ahmad Yani.
Evakuasi helikopter berlangsung cepat. Saat wartawan tiba, lokasi sudah bersih.
Mayor Pnb Tony Syafrudin menambahkan,
helikopter jenis Hughes 300 C merupakan helikopter latih milik "Penerbad
TNI AD yang saat itu sedang melakukan training untuk siswanya. "Jadi
memang heli itu digunakan untuk latihan bagi siswa, heli sebelumnya sempat
terbang dan putar-putar, saat hendak mendarat, heli mengalami masalah,"
katanya.
Manager Operasional Angkasa Pura I Dijan
Kinarjadi mengatakan, kejadian itu tidak mengganggu aktivitas Bandara Ahmad
Yani. Dia enggan menjelaskan kronologis kecelakaan tersebut. "Memang ada
kecelakaan tetapi bukan wewenang kami untuk menjelaskannya," katanya.
Dari Jakarta, Mabes AD membentuk tim untuk
melakukan penyelidikan kecelakaan tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI-AD
Brigjen TNI Rukman Ahmad mengatakan, Pusdik Penerbad telah membentuk tim
investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut. "Memang
baling-baling trouble, tapi itu belum bisa dipastikan penyebabnya,"
katanya.
Alumnus Naval War of College Amerika Serikat
itu menegaskan, helikopter tidak jatuh atau mendarat darurat. Menurutnya, jika
helikopter jatuh atau mendarat darurat akan berakibat fatal pada instruktur dan
siswa. "Bukan jatuh itu. Kalau mendarat darurat itu kan dari ketinggian
100 atau 200 meter, ini hanya sekitar satu meter saja dari permukaan tanah.
Jadi, tergelincir saja," katanya.
Menurut Rukman, investigasi dari Pusat Penerbangan
TNI-AD akan menentukan penyebab pasti insiden itu. "Kami akan melakukan
pemeriksaan mendalam, baik pada personel atau pada helinya. Nanti akan jadi
bahan evaluasi," ujarnya. (hid/aro/jpnn/rdl/ca)