Jakarta, Pelita (18/02/13, Hal 17)
Wakil Menteri Pertahanan
(Wamenhan) Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia
memerlukan komponen cadangan untuk menghadapi ancaman non-militer terhadap
bangsa dan negara yang tidak bisa dihadapi dengan persenjataan.
"Komponen cadangan sumber
daya manusianya adalah warga negara sipil untuk bela negara tapi bukan wajib militer,"
kata Sjafrie Sjamsoeddin pada diskusi Yellow Forum for Young Lead-er (YFYL)
bertema "Urgensi Penguatan Sistem Pertahanan Indonesia" di Jakarta,
beberapa waktu lalu.
Menurut dia, wacana komponen
cadangan ini perlu disikapi dengan militansi masyarakat untuk menguatkan
nasionalisme.
Ia mencontohkan, bangsa Indonesia
saat ini menghadapi ancaman bahaya narkoba serta penetrasi budaya asing yang
memberikan dampak negatif. "Hal ini harus dialasi oleh
bangsa Indonesia yang militan. Komponen cadangan ini harus dibaca sebagai
kekuatan nasional," katanya.
Ia mencontohkan, Singapura
meskipun wilayah geografisnya tidak luas dan jumlah penduduknya tidak banyak,
tapi menjadi kuat karena memiliki komponen cadangan yang banyak.
Untuk menjadi komponen cadangan,
menurut dia, masyarakat Indonesia yang militan perlu diberikan pendidikan untuk
kuatkan ketahanan nasional. "Sehingga masyarakat yang menjadi komponen
cadangan memiliki kemampuan bela negara," katanya.
Sjafrie menjelaskan, Kementerian
Pertahanan saat ini sedang menyusun draft Rancangan Undang-Undang tentang
Komponen Cadangan, hal ini, kata dia, masih menjadi wacana karena terkendala
pada anggaran.
"Ini jadi tanggung jawab DPR
dan pemerinlah untuk menga lokasikan anggarannya," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi I
DPR RI, Tantowi Yahya mengatakan keberadaan komponen cadangan di Indonesia
adalah sebuah keniscayaan.
Menurut dia, dalam situasi alat
utama sistem persenjataan (alusista) yang belum kuat serta wilayah geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan, maka adanya komponen cadangan sangat
dimungkinkan.
Tantowi mencontohkan, di
Singapura menjadi kuat karena meskipun prajurit militer hanya sekitar 500.000
orang, tapi komponen cadangannya mencapai 5.000.000 orang, (zis) Sumber : Harian Pelita