Jakarta, Suara Karya (26-02-2013,
Hal. 13)
Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian
memastikan bahwa pelaku penyerangan di Tingginambut dan Sinak yang menewaskan
delapan prajurit TNI dan empat warga sipil serta melukai beberapa orang
lainnya adalah kelompok penyerang yang dipimpin Goliath Tabuni.
"Dia (Goliath) mengaku
bertanggung jawab atas aksi penyerangan itu. Dia sendiri sudah mengaku dengan
menelepon seseorang yang tidak bisa kami sebut namanya karena demi keselamatannya.
Kami sudah punya bukti bahwa Goliath Tabuni adalah aktor dibalik aksi
penyerangan dan penghadangan di Tingginambut dan Sinak," kata Tito.
Karnavian kepada wartawan di Papua.
Menurut Tito, dari pengakuan
Goliath Tabuni, penyerangan dan penghadangan itu terkait dengan proses
pemilihan kepala daerah atau bupati dan wakil bupati Kabupaten Puncak. Namun,
lanjut dia, pihaknya masih harus menangkap pelaku untuk memastikan hal itu. "Untuk
tahu motif yang pasti, pelaku harus ditangkap dulu. Tapi, dari analisis kami,
kasus ini bersifat lokal dan berkaitan dengan pemilukada," ujar dia. Goliath
Tabuni, jelas Tito, diduga ingin menggagalkan rekapitulasi penghitungan dan
penetapan pemenang pemilukada, karena dia disinyalir punya hubungan dekat
dengan salah satu kandidat. Namun, pihak kepolisian masih terus mendalami dan
melakukan penyelidikan.
Penyerangan Goliath, menurut
Tito, tidak terkait dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua, karena
situasinya berlangsung aman. Kapolri Jenderal Timur Pradopo sendiri
menegaskan, tidak perlu ada penambahan pasukan di Papua. Namun, Polri tetap
mengirim tim pemburu pelaku penyerangan. Tim tersebut, jelas Timur, bekerja
sama dengan TNI. Jadi, tanpa dilakukan penambahan personel Polri di Papua. "Kondisi
terkendali, tim terbentuk. Jadi, cukup pasukan yang ada disana. Saya kira
cukup. Semua sudah berjalan," kata dia di Istana Negara, kemarin.
Timur memastikan tidak ada
kenaikan status menjadi DOM (Daerah Operasi Militer) di dua distrik tersebut,
dan masyarakat dapat melakukan kegiatan seperti biasa. Sementara itu, perburuan
terhadap kelompok sipil bersenjata di Papua mulai membuahkan hasil. Dua anggota
kelompok sipil bersenjata pimpinan Goliath Tabuni tewas ditembak aparat
keamanan. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal Christian Zebua menuturkan,
dua anggota kelompok Goliath Tabuni yang tewas diduga anggota kelompok
penyerang di Papua.
“Ada dua anggota Goliath Tabuni
yang tewas tertembak dan beberapa lainnya terluka saat dilakukan pengejaran
di wilayah Gunung lima Jari Tingginambut," kata Zebua di Papua. Menurut
Zebua, kelompok ini adalah yang menyerang Pos TNI Tingginambut, sehingga
menewaskan satu anggota TNI dan melukai satu prajurit lainnya. Sedangkan pelaku
penyerangan di Sinak masih dilakukan pengejaran. Zebua memastikan, tidak ada
senjata TNI yang diambil, dirampas atau hilang dalam aksi penghadangan dan penembakan,
karena mereka tidak membawa senjata. Zebua menambahkan, pengejaran perilaku
penembakan merupakan langkah penegakan hukum, dan bukan merupakan balas
dendam. Diingatkan Zebua, prajurit TNI di Papua untuk tetap waspada dan siaga
terhadap segala ancaman. (Hanif S)