Jakarta, Koran Tempo (26-02-2013,
Hal. A6)
Pemerintah memastikan status
keamanan di Papua masih tertib sipil. "Karena masih dalam keadaan tertib sipil,
kepolisian yang punya otoritas," kata Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro di halaman parkir Istana Negara kemarin (25/2). Karena itu, Purnomo
mengatakan seluruh upaya penyelidikan penembakan delapan anggota Tentara
Nasional Indonesia di Papua sepenuhnya diserahkan kepada polisi. "Sampai
saat ini pelakunya diduga kelompok Goliath Tabuni," kata Purnomo.
Nama Goliath Tabuni disebut-sebut
memiliki hubungan dengan internasional. "Bahwasanya punya hubungan dengan
internasional, ya. Tapi soal dilindungi, tidak," kata Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono di kompleks parlemen, Senayan, kemarin. Tertib sipil
adalah status keamanan terendah dari empat status keamanan di Indonesia. Status
setelah tertib sipil berturut-turut adalah darurat sipil, darurat militer, dan
terakhir darurat perang.
Kepala Pusat Penerangan TNI
Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjelaskan hingga saat ini kondisi di Papua
belum menunjukkan syarat diterapkannya status daerah operasi militer. Menurut
Iskandar, ada empat syarat suatu daerah masuk daerah operasi militer. Pertama,
jika pemerintah sipil tidak bisa memberikan jaminan keamanan kepada
masyarakat. Kedua, jika masyarakat resah karena terjadi pembunuhan secara
terang-terangan oleh kelompok bersenjata. Syarat ketiga, ucap Iskandar, jika
ada data akurat kelompok bersenjata serta rencana kejahatannya.
"Terakhir, keputusan Panglima Tertinggi atau Presiden RI yang disetujui
oleh Parlemen."
Dua hari yang lalu, berembus isu
pemerintah akan meningkatkan status keamanan di Ilaga, Ibu Kota Kabupaten
Puncak, menjadi darurat militer. Namun Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur
Pradopo memastikan kondisi di Papua masih kondusif. Kepala Staf TNI Angkatan
Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo juga memastikan tak ada penambahan pasukan
di Papua. "Kami mengingatkan agar anggota (prajurit) tetap waspada,
hati-hati," ucap Pramono.
Kamis pekan lalu, delapan anggota
TNI gugur ditembak kelompok separatis Papua. Satu orang ditembak di wilayah
Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, sedangkan tujuh orang lainnya ditembak di
Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Empat warga sipil juga ditembak. Hingga saat
ini hasil pengejaran polisi masih nihil. "Kami masih melakukan
pengejaran," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian
RI, Komisaris Besar Agus Rianto.
Kepada laman majalah Selangkah, Tentara
Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengaku bertanggung
jawab atas serangan tersebut. "Kami menembak mereka untuk mengusir mereka
keluar dari wilayah kami. Kami orang bebas! Siapa Anda?" kata staf khusus
Jenderal Goliath Tabuni, pemimpin OPM, yang enggan menyebutkan namanya,
kemarin. (Prihandoko, Muhamad Rizki, Ayu Cipta, Rusman Paraqbueq, & Fanny)