Kamis, 21/02/2013
20:56 WIB
Pemalang -
Pemerintah mengambil langkah cepat terkait penyerangan kelompok bersenjata di
Papua yang menewaskan 8 prajurit TNI. Jumat (22/2) besok, Presiden SBY akan
menggelar rapat darurat guna membahas persoalan ini.
Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono mengaku sudah melaporkan persoalan ini kepada
presiden.Perintah presiden saat itu agar segera dilakukan pengejaran terhadap
kelompok bersenjata tersebut.Selain itu, sepulangnya dari kunjungan kerja di
Tegal dan Pemalang, besok presiden juga akan menggelar rapat darurat.
"Besok
presiden akan pimpin sidang darurat setelah kembali dari Pemalang, sampai di
Jakarta akan pimpin sidang darurat untuk langkah yang perlu diambil," ujar
Agus di Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (21/2/2013).
Peristiwa
penyerangan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di Distrik Tingginambut,
Kabupaten Puncak Jaya. Satu prajurit TNI Pratu Wahyu Bowo tewas dalam
penyerangan itu. Selain Pratu Wahyu, ada juga Lettu Inf Reza yang menjadi
korban penembakan. Namun nyawanya masih bisa terselamatkan.Dia mengalami luka
tembak di bagian lengan kiri.
Peristiwa kedua
terjadi sekitar satu jam kemudian di Kabupaten Puncak, tepatnya di Distrik
Simak. Di lokasi tersebut, jumlah korban tewas lebih banyak, yakni 7 orang
anggota TNI. Dengan demikian, total korban jiwa berjumlah 8 orang.
Berikut identitas
para korban:
1. Sertu Ramadhan
(Gugur)
2. Pratu Edi
(Gugur)
3. Praka Jojo
Wiharja (Gugur)
4. Pratu Mustofa
(Gugur)
5. Praka Wempi
(Gugur)
6. Sertu Udin
(Gugur)
7. Sertu Frans
(Gugur)
8. Pratu Wahyu
Prabowo (Gugur)
9. Lettu Inf Reza
(Luka Tembak)
Sumber : detiknews.com