Jumat, 22/02/2013 12:14 WIB
Bruriy Susanto - detikSurabaya
Sidoarjo - Suasana duka menyelimuti rumah
Sersan Satu (Sertu) Muhammad Udin (28) di Desa Pagerwojo, Kabupaten Sidoarjo.
Udin adalah salah satu anggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya Papua yang
tewas tertembak oleh separatis Papua pada Kamis (21/2/2013).Dari pantauan
detiksurabaya.com, Jumat (22/2/2013), kedua orang tua korban Panleha (57) dan
Niati (50) masih shock. Mereka belum bisa memberikan keterangan ke sejumlah
wartawan.
Bahkan Niati, ibu korban, tak henti-hentinya
terdengar menangis histeris di saat sejumlah kerabat dan tetangga melakukan
takziah memberikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Udin.Menurut adik
Udin, Ardiansyah, kakaknya terakhir kali datang ke rumah untuk berpamitan
kepada kedua orang tuanya."Terakhir kali pulang ke rumah 5 Februari 2013
lalu untuk berpamitan sekalian untuk pindah tugas baru di Koramil Sinak, Kodim
1714/ Puncak Jaya Papua," terang Ardiansyah. Prada Ardiansyah anggota TNI
yang bertugas di KRI Jumat (22/2/2013).
Ardiansyah yang juga merupakan anggota TNI
berpangkat Prada itu meminta tolong pada sejumlah awak media agar memberikan
kesempatan kepada keluarga karena masih dalam suasana duka."Maaf, tolong
ya. keluarga kami masih dalam suasana berduka," kata Ardiansyah.
Seperti diberitakan sebelumnya, 10 Anggota
Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang dalam perjalanan menuju bandara
Sinak untuk mengambil radio kiriman dari Nabire. Namun ketika tiba di Kampung
Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, mereka dihadang dan ditembaki
kelompok bersenjata.
Kejadian tersebut mengakibatkan 7 orang
anggota TNI gugur atas nama Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharja,
Pratu Mustofa, Praka Wempi, Sertu Udin, dan Sertu Frans. Sementara 1 anggota
TNI atas nama Pratu Wahyu Prabowo tewas tertembak saat berjaga di pos Tinggi
Nambut, Kabupaten Puncak Jaya. (iwd/iwd) Sumber:wwwdetiknews.com