Rabu, 27/02/2013 11:54 WIB
Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Komisioner Komnas HAM, Natalius
Pigai memang telah meminta maaf kepada keluarga besar TNI terkait pernyataan
kontroversialnya soal penembakan di Papua. Namun bagi Pigai, apa yang
dikatakannya itu tidak menyalahi aturan. "Saya Komisioner Komnas HAM,
bukan pemadam kebakaran. Upaya yang kita lakukan itu preventif. Sesuai amanat
UU 39 tahun 1999 tentang Komnas HAM, saya lakukan pernyataan yang sifatnya
preventif," tutur Pigai di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur,
Rabu (27/2/2013).
Pigai menjelaskan, ucapannya beberapa hari
lalu untuk meningkatkan kewaspadaan TNI. Beberapa saat kemudian dirinya
menyadari, pernyataanya itu tidak sesuai dengan momentum duka cita TNI.
"Tetapi secara substansi, seluruh pernyataan saya itu bisa saya
pertanggungjawabkan, baik secara hukum formal maupun ilmiah," tegas Pigai
mempertahankan pendirian.
Pigai menyatakan keamanan di Papua perlu
ditingkatkan. Dirinya selaku Komisioner Komnas HAM mengevaluasi penanganan
keamanan di Papua yang dilakukan TNI. Dirinya sempat menyatakan gugurnya
delapan prajurit TNI di wilayah pegunungan Puncak Jaya Papua itu karena
ketidaksigapan dan ketidakwaspadaan TNI. Natalius menyampaikan pendapatnya
dalam diskusi 'DPRD Papua Desak Dialog Jakarta-Papua Dilaksanakan' di Gedung
DPR, Jumat (22/2) lalu. Dirinya berkata tragedi yang menewaskan delapan anggota
TNI dan 4 warga sipil di Papua tidak melanggar HAM. (dnu/mok) Sumber: www.detiknews.com