Penulis : Sandro Gatra | Rabu, 27 Februari
2013 | 11:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tentara Nasional
Indonesia (TNI) menerima permintaan maaf dari Komisioner Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai, Rabu (27/2/2013). Permintaan maaf
ini terkait pernyataan Pigai ketika menyikapi kasus penembakan di Papua.
"Tadi Panglima TNI (Laksamana Agus Suhartono) katakan kita manusia biasa,
semua mempunyai kesalahan. Tentunya dari kesalahan ini kita akan belajar. Ke
depan kita jangan berbuat kecerobohan dan kesalahan seperti ini," kata
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul seusai
pertemuan antara Natalius dengan Panglima TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap,
Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Sebelumnya, Natalius menyampaikan permintaan
maaf kepada keluarga besar TNI lantaran pernyataannya disampaikan pada waktu
yang tidak tepat. "Karena situasi sedang berduka, khususnya keluarga besar
TNI. Saya secara gentleman sampaikan langsung ke Pak Panglima TNI permohonan maaf karena momentumnya tidak
tepat. Niat baik ini, ucapan saya muncul pada saat momentum tidak tepat
meskipun saya jalankan peran saya sebagai Komisioner Komnas HAM," kata
Natalius.
Iskandar mengatakan, Panglima TNI berharap
agar Komnas HAM lebih dulu melakukan penyelidikan di lapangan sebelum
berkomentar. Selain itu, Panglima TNI juga berharap agar Komnas HAM lebih
berimbang dalam bersikap. "Tentunya pembunuhan itu tidak dibenarkan oleh
apapun. Komnas HAM harus bisa seimbang untuk menilai. Yang harus dikritik
seharusnya bukan TNI, tapi siapa pembunuh delapan anggota TNI dan empat orang
sipil," kata dia.
Iskandar menambahkan, pihaknya juga tidak
memiliki dendam terhadap kelompok sipil bersenjata yang menewaskan prajurit
TNI. "TNI sudah berubah dari yang dahulu. TNI sekarang terbuka, yang
terbaik untuk rakyat, terbaik untuk TNI. Kita tidak akan balas dendam karena
kita bekerja sesuai dengan UU," pungkasnya. Editor : Palupi Annisa Auliani Sumber: www.kompas.com