Senin, 25 Februari 2013

IPW Minta Kapolri dan Panglima TNI Dievaluasi

25 Februari 2013 | 03:24 wib

JAKARTA, suaramerdeka.com - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengevaluasi kinerja Kapolri dan panglima TNI. Menyusul, peristiwa penyerangan separatis Papua yang menewaskan delapan anggota TNI dan empat masyarakat sipil."Evaluasi kinerja Kapolri dan Panglima TNI.  Tertembaknya delapan anggota TNI hingga tewas dalam sehari adalah sebuah peristiwa yang sangat memalukan bangsa ini dan menunjukkan sistem keamanan di negeri ini lemah, khususnya Papua," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Minggu (24/2).

Neta menilai, peritiwa di Papua itu menunjukan pemerintah kedodoran dalam menjaga keamananan di negeri ini. "Tewasnya 8 anggota TNI di Papua adalah peristiwa penyerangan terburuk dalam sejarah keamanan di negeri ini."

Dikatakan, kasus tersebut menunjukkan lemahnya intelijen dan pembinaan teritorial serta koordinasi yang dibangun aparat keamanan Polri dan TNI."Jika aparat TNI saja terlalu gampang terbunuh oleh orang-orang tak bertanggung jawab, bagaimana dengan rakyat biasa."

Neta menyatakan, SBY tidak boleh mendiamkan peristiwa ini. Pemerintah harus segera mengantisipasinya dengan mengedepankan pimpinan aparat keamanan yg punya kapabilitas dan profesional dalam melindungi masyarakat maupun melindungi aparat keamanan sendiri."Tanpa pembenahan di jajaran aparat keamanan, pemerintahan akan terus kedodoran menjaga situasi kamtibmas di negeri ini," ujar Neta.( Nurokhman / CN34 / JBSM ) Sumber: www.suaramerdeka.com