21 Februari 2013 |
12:28 wib
SEMARANG,
suaramerdeka.com - Sampai saat ini pengembangan Bandara Ahmad Yani masih
menunggu MoU pemanfaatan lahan antara PT Angkasa Pura dengan TNI Angkatan
Darat.Rencananya, pertengahan Februari 2013 kesepakatan tersebut
ditandatangani.
General Manager PT
Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Priyo Jatmiko mengatakan, saat ini draft
kesepakatan tersebut sebetulnya sudah ada. Namun masih ada formula yang harus
disinkronkan.Rumusan kesepakatan lama harus diatur lagi terutama untuk beberapa
poin kompensasi.
"Intinya, poin
kesepakatan yang harus disinkronkan lagi adalah bagaimana lahan TNI AD yang
akan digunakan untuk bisnis PT Angkasa Pura dalam jangka waktu tertentu, dan
lahan tersebut masih menjadi aset TNI AD," katanya.
Lahan TNI AD yang
akan digunakan untuk pengembangan Bandara Ahmad Yani total seluas 89,6 hektare.
Soal rincian penggunaan dan kompensasi, Priyo mengaku belum tahu karena PT
Angkasa Pura pusat yang mengurus.
"Kami berharap
agar MoU bisa segera selesai.Lebih cepat lebih baik, karena pengelolaan lahan
TNI AD oleh PT Angkasa Pura untuk bisnis memerlukan keputusan yang pasti,"
ujarnya.Saat ini, proyek pengembangan Bandara Ahmad Yani masih di tahap
pemadatan dan akses jalan.Padahal akhir 2014 proyek ini ditarget harus selesai.