Sabtu, 23/02/2013 16:01 WIB
Rois Jajeli - detikNews
Surabaya - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Endriartono Sutarto menyesalkan kejadian penembakan yang membuat gugur 8
anggota TNI di Papua. Endriarto menilai, untuk menyelesaikan kasus tersebut,
tak harus dengan operasi militer. Melainkan, pemerintah mencari akar
permasalahan dan solusinya yang terjadi di Papua."Saya menyesalkan dan
ikut berduka cita dengan gugurnya 8 orang prajurit TNI," katanya
Endriartono Sutarto di Surabaya, Sabtu (23/2/2013).
Endriartono mengatakan, seharusnya kejadian penembakan
yang memakan korban jiwa 8 prajurit TNI itu bisa dihindari, apabila para
parajurit itu diberikan informasi cukup. Kemudian prajurit tersebut berdispilin
dalam menerapkan prosedur ketentutan yang berlaku di suatu daerah operasi
itu."Itu dilihat dari segi TNI jadi korban. Tapi bagi pemerintah, mengapa
kejadan itu harus terjadi. ada sekelompok orang menyerang aparat TNI. Apapun
itu pasti ada permasalahannya, dan permasalahannya selalu berkisar pada rasa
ketidakadilan, rasa tidak diberlakukan secara wajar dan mereka itu merasa
hidupnya belum mendapatkan perhatian cukup, sehingga kesejahteraannya belum
tercapai," tuturnya,
Endriartono menambahkan, hal itu harus segera
ditangani oleh pemerintah, agar mampu meredam keinginan sekelompok masyarakat
yang antipati terhadap pemerintah."Kalau ini tidak ditangani sampai dengan
akar permasalahannya, maka kejadian seperti itu akan terulang kembali, akan
terulang kembali, akan terulang kembali," tegasnya.
Ia tidak sependapat jika penyelesaian masalah
di Papua menerapkan operasi militer (seperti kasus Aceh). Menurutnya, langkah
yang dilakukan adalah menegakkan hukum dan menghukum pelaku 'pembunuhan'
penembakan."Pendekatan operasi militer tidak menyelesaikan permasalahan.
Tetapi penegakkan hukum terhadap mereka yang melakukan penembakan ini harus
dilakukan. Harus dicari siapa pelakunya dalam kaitanya penegakkan hukum. Tidak
boleh orang membunuh lalu dibiarkan pembunuhan tidak terjangkau dengan hukum.
Hukum harus bisa ditegakkan dan cari siapa pelakunya dan langkah hukum harus
diambil," paparnya.
Selain memoproses hukum pelaku penembakan
hingga menyebabkan 8 prajurit TNI gugur, kata Endiartono, pemerintah juga
mengambil langkah-langkah yang mampu meredam apa yang menjadi akar
permasalahannya di Papua. "Mencari tahu permasalahan pokok apa yang
berkembang di daerah itu, sehingga ada sekelompok masyarakat yang melakukan
langkah-langkah anti pemerintah. Bahkan dengan menggunakan senjata itu harus
dicari. Kemudian diselesaikan dengan langkah yang komprehensif. Kalau lalu merasa
selama ini daerah Papua mempunyai sumber daya alam luar biasa, tapi rakyatnya
hidup secara tidak wajar, ya segera lakukan perbaikan ke arah sana. Tapi sekali
lagi, saya ingatkan tidak harus melalui pendekatan keamanan (operasi
militer)," jelasnya. Sumber: www.detiknews.com