Penulis : Josie
Susilo Hardianto | Kamis, 21 Februari 2013 | 13:16 WIB
JAYAPURA,
KOMPAS.com- Delapan anggota TNI, Kamis (21/2/2013), tewas dalam dua penyerangan
berbeda di Papua. Pratu Wahyu tewas setelah dadanya ditembus peluru saat pos
yang ditempatinya di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, diserang sekelompok
orang bersenjata.
Dalam penyerangan
yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIT itu, para penyerang juga melukai Lettu
Reza.Kedua prajurit itu berasal dari Batalyon 753 Argaviratama, Nabire.Menurut
Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih Letkol Jansen Simanjuntak, mereka
diserang dari arah ketinggian. Saat informasi diterima, kontak senjata masih
terjadi di depan pos tersebut.
Sejumlah anggota
Brimob yang posnya tak jauh dari pos TNI itu turut membantu menghadapi
penyerangan.Belum diketahui korban dari pihak penyerang, tetapi diduga dua
orang penyerang terkena tembakan.
Penyerangan lainnya
terjadi sekitar pukul 10.30 di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak. Menurut Jansen
Simanjuntak, dalam penyerangan itu tujuh orang anggota TNI tewas. Yakni Sertu
Udin dan Sertu Frans yang berasal dari Koramil Sinak, lima anggota lain yang
tewas adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa
yang berasal dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di
Sinak.
Penyerangan terjadi
ketika mereka hendak mengambil alat komunikasi yang dikirim lewat pesawat di
landasan perintis Sinak.Jarak antara Koramil Sinak dengan landasan sekitar dua
kilometer.
Saat rombongan itu
berada di tanjakan, mereka tiba-tiba diserang sekelompok sipil bersenjata.Para
prajurit itu tidak sempat memberi perlawanan karena mereka tidak membawa
senjata.
Hingga berita
ditulis, masih satu anggota TNI belum diketahui nasibnya."Kodam
mengucapkan belasungkawa atas para prajurit yang gugur, kata Letkol Jansen
Simanjuntak.