Kamis, 28/02/2013 06:39 WIB
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD)
Jenderal TNI Pramono Edhie disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat calon
ketua umum Partai Demokrat.Namun kemunculan Pramono justru dinilai bisa memicu
prasangka baru di tubuh Partai Demokrat jika tidak disikapi secara
hati-hati."Kemunculan figur Pramono Edhie bisa membawa benih prasangka
baru publik pada Partai Demokrat.Publik bisa saja mempersepsikan SBY berusaha
memperkuat pengaruhnya ke dalam partai dengan jalan memuluskan tokoh yang jelas
punya hubungan kekeluargaan sebagai orang nomor satu," ujar pengamat
politik dari universitas Paramadina, Rico Marbun, saat dihubungi, Kamis
(28/2/2013).
Menurut Rico, keuntungan sebagai figur nomor
satu di TNI Angkatan Darat ialah kaya pengalaman dan kemampuan mengelola
organisasi besar dengan aneka ragam kualitas manusia dan tantangan secara
nasional. Jika bicara kompetensi kepemimpinan secara general, jelas Pramono
Edhie yang telah menapaki karir dari bawah hingga menjadi KASAD bukan orang
sembarangan.
Namun lanjut dia, pada saat yang bersamaan ada
hal yang harus dicermati dengan seksama pada sosok Pramono.Kepemimpinan puncak
pada partai politik hendaknya dipegang pula oleh orang dengan meritokrasi yang
jelas dalam partai yang bersangkutan. "Artinya, sejatinya pemimpin suatu
partai ialah orang yang jelas telah berkeringat dan berkorban serta terbukti
turut membesarkan partai dari nol. Kemunculan sosok Pramono yang relatif tidak
pernah secara langsung bersinggungan dengan partai bisa menimbulkan tanda tanya
di hati kader yang jelas meniti karir dari bawah," pungkas pria yang juga
dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini. (rmd/iqb)Sumber : www.detiknews.com