Reporter : Laurel Benny Saron Silalahi
Selasa, 26 Februari 2013 14:19:58
Selasa, 26 Februari 2013 14:19:58
Kasus penembakan yang menewaskan dua anggota
TNI di Tingginambut, Papua, diduga dibantu oleh seorang mata-mata. Wani Tabuni,
diduga sebagai mata-mata yang menyampaikan informasi kepada Gerakan Pengacau
Keamanan (GPK).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI,
Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, sebelum terjadi penembakan terhadap
Pratu Wahyu Prabowo dan Lettu Reza Gita, Wani Tabuni sempat bertemu keduanya di
Distrik Tingginambut."Sebelum penembakan, Wani Tabuni sempat bertemu
keduanya di distrik Tinggi Nambut.Namun setelah dia pergi tidak lama kemudian
terjadilah penembakan," ujarnya di Mebes TNI Cilangkap, Jakarta Timur,
Selasa (26/2).
Iskandar juga menduga Wani Tabuni adalah agen
dari GPK."Yang kami tahu, TNI memang melakukan kerjasama sama warga Papua
di sana.Nah si Wani Tabuni ini kami mengira dia juga merupakan agen dari GPK,
sehingga mengetahui kondisi di sana," paparnya.
Iskandar mengatakan usai kejadian penembakan
tersebut, keberadaan Wandi Tabuni saat ini sangat sulit dicari. Pasalnya saat
kejadian dia telah menghilang ,lari dari hutan ke hutan."Kami masih
melakukan pencarian kepada yang bersangkutan, kemungkinan kita bisa mengetahui
semuanya dari dia," jelas Iskandar.
Iskandar juga belum dapat memastikan apakah
penembakan di Tingginambut, Papua, ini masih berkaitan dengan penembakan yang
ada di Sinak, Kabupaten Puncak, Kamis (21/2), yang menyebabkan gugurnya tujuh
orang personel TNI pada saat itu."Kami masih melakukan penyelidikan, sudah
dibentuk juga tim dari Kodin untuk mengusut kasus ini," ungkapnya.
Sebelumnya, delapan personel TNI dan empat
warga sipil tewas akibat ditembak kelompok sipil bersenjata di dua lokasi
berbeda yakni di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan di Sinak, Kabupaten
Puncak, Kamis (21/2).
Delapan personel TNI yang tewas di Sinak yakni
Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Pratu Mustofa, Pratu Edi, Praka Jojo
Wiharjo dan Praka Wempi. Sedangkan yang tewas di Tingginambut adalah Pratu
Wahyu Wibowo.
Sementara, empat warga sipil yang tewas adalah
Yohanis, Uli, Markus dan satu orang lagi belum diketahui. Pagi tadi saat hendak
mengevakuasi jenazah personel TNI di Sinak, helikopter TNI jenis MI 17
ditembaki orang tak dikenal sekitar pukul 08.26 WIT.Akibatnya, tiga awak heli
terluka.
Lettu Amang mengalami luka tembak di jari
kelingking sebelah kiri, Mayor Asep terkena rekoset hingga menyebabkan memar di
paha bagian kanan, sementara Kapten Tata mengalami memar di lengan kanan akibat
serpihan.[ren] Sumber www.merdea.com