Senin, 20 Mei 2013 08:55 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara
Nasional Indonesia (TNI) berhasil merobohkan bendera Sonora dan mengibarkan
kembali bendera Merah Putih, setelah menang dalam pertempuran dan menyapu
bersih musuh yang masih tersisa di sejumlah wilayah Kutai Timur, Kalimantan
Timur, Minggu (19/5/2013) kemarin.
Penyerangan yang dilakukan pada
waktu dini hari terhadap musuh yang telah beberapa saat sempat menguasai sejumlah
wilayah NKRI dengan mendirikan negara Sonora itu diawali pada pukul 04.00 WITA
atau 03.00 WIB, Batalyon 5 Korps Marinir melakukan Pendaratan Khusus (Ratsus)
di P. Senupak, kemudian pada pukul 05.00 Yonif Linud 501 melaksanakan perebutan
jembatan sungai Rapak.
Pada pukul 06.00, Batalyon Tim
Pertempuran (BTP) 509 dan Kompi Mekanis melakukan Serangan Permukiman
(Sermukim) di SP 3 Kaubun. Sementara itu pada jam yang sama, Yonif 1 Marinir
melancarkan serangan dan merebut Garis Taraf (GT) 2 sasaran 4 yang terletak di
Karvak 0901 (Maloy) dan sasaran 3 di Karvak 0308 (P. Sengkuang), kemudian pada
pukul 08.00 WITA BTP 509 bersama Yonif Linud 501 dan Yonif 1 Korps Marinir
melaksanakan konsolidasi.
Dalam rangkaian serangan
tersebut, ternyata masih ada sebagian musuh yang mencoba untuk melarikan diri
ke Karvak 9528 (Sempayau), sehingga memaksa satu Kompi dari BTP 514 untuk
melakukan pengejaran dengan menggunakan
operasi Mobud.
Baku tembak tak dapat terelakkan,
sehingga memaksa pasukan TNI untuk menembus kepala dan dada pemimpin tertinggi
militer negara Sonora Mayjen Ludwix dengan berondongan peluru berkaliber 5,56
mm.
Dalam sekejab, seluruh sisa musuh
dapat disapu bersih oleh para prajurit TNI, sehingga pada pukul 09.00 WITA
Komandan Satuan Tugas Darat (Dansatgasrat),
Komandan Satuan (Dansat) perkuatan lainnya, Komandan Yonif Linud 501
Mayor Inf Mulyo, serta Komandan Yonif 1 Korps Marinir Letkol Mar Teddy Yulianda
Bakri melapor kepada Panglima Komando Tugas Darat Gabungan (Pangkogasratgab)
Mayjen TNI Setyo Sularso bahwa operasi telah berhasil dilaksanakan.
Akhirnya, Pangkogasratgab
melaporkan hasil pelaksanaan operasi dan melaksanakan alih Komando Pengendali
(Kodal) kepada Pangkogab TNI Letjen TNI M. Munir.
"Semua episode drama
perang-perangan tersebut merupakan bagian dari skenario Latihan Gabungan
(Latgab) TNI 2013 yang telah digelar di beberapa tempat, antara lain di
Asembagus Situbondo - Jawa Timur, Sangatta - Kalimantan Timur, Tarakan -
Kalimantan Utara dan Bima - Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain latihan perang
darat dan dan perang udara, TNI telah pula melancarkan latihan perang laut di
laut Jawa dan laut Sulawesi," jelas Dansatgaspen Latgab TNI Tahun 2013,
Kolonel Adm Bejo Suprapto, dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Sejak dibuka pada 15 April yang
lalu hingga kini, seluruh rangkain kegiatan Latgab TNI 2013 dapat berjalan
dengan lancar dan tak ada satupun prajurit yang terluka maupun material tempur
yang rusak atau hilang.