Jakarta, Letnan
Jenderal Moeldoko berjanji akan memprioritaskan peningkatan profesionalisme
prajurit. Kepala Staf TNI
Angkatan Darat yang baru itu juga menyatakan akan melakukan perubahan dari
aspek kultur prajurit.
"Yang
pertama pasti memelihara dan
meningkatkan profesionalisme prajurit," kata Moeldoko, Rabu (22/5), di
Istana Negara, Jakarta. Ia menyampaikan hal itu seusai dilantik sebagai KSAD
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Moeldoko menggantikan Jenderal Pramono
Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun.
Terkait
dengan kekerasan yang dilakukan oknum prajurit TNI AD yang marak
akhir-akhir ini, Moeldoko kembali menegaskan rencananya untuk mengevaluasi
sistem pendidikan prajurit. "Kita meninjau kembali, mungkin ada yang
kurang pas saat mereka dijadikan prajurit pertama kali. Hal ini akan saya evaluasi
dengan serius sehingga akan ada pembenahan. Saya ingin melakukan sebuah
perubahan di bidang kultur prajurit," tuturnya.
Di
bidang politik, Moeldoko menyatakan akan terus menjaga sikap netral TNI AD.
Netralitas TNI AD
pada 2009 dilanjutkan pada Pemilu 2014.
Moeldoko
adalah lulusan Akabri tahun 1981 dan merupakan lulusan terbaik (Adhi Makayasa).
Sejumlah posisi yang diemban pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957,
ini adalah Komandan Resimen Induk Kodam XII/Tanjungpura, Komandan Korem 141
Toddopoli/Bone, Kepala Staf Kodam V/Jaya, Panglima Divisi I Kostrad, Panglima
Kodam XII/Tanjungpura, dan Pangdam Ill/Siliwangi (2010).
Selama
tiga tahun, Moeldoko menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
sebelum kembali ke AD menjadi Wakil KSAD pada 2013. Di lembaga tersebut,
Moeldoko merasa mendapatkan pengalaman
penting, terutama dalam mengkaji berbagai persoalan bangsa.
Pengganti panglima
Di
lokasi yang sama, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono
menyatakan, berdasarkan prinsip rotasi, pengganti dirinya bisa berasal dari AU
ataupun AD. "Rotasinya bisa berupa darat-laut-darat-udara, darat-laut-darat-udara; atau
darat-laut-udara, darat-laut-udara," ucapnya.
Menurut
dia, KSAD dan KSAU sama-sama memiliki kesempatan untuk menjadi Panglima TNI. (ATO), Sumber Koran: Kompas (23 Mei 2013/Kamis, Hal. 05)