Selasa, 28 Mei 2013 22:23 WIB
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Ribuan
warga Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih, Selasa
(28/5/2013) sore, mengamuk dengan menghancurkan kantor lurah dan memukuli Lurah
dan seorang pengusaha hingga keritis.
Lurah Payuputat, Prana Desta SIP
dan seorang pengusaha yang juga merupakan mantan kepala Hakim Kepala Pengadilan
Aceh Eka Samindra SH, mengalami keritis di Rumah Sakit Pertamina. Tidak hanya
itu, anggota dari Polres Prabumulih Aiptu Harahap dan Briptu Sigit serta
anggota Koramil Kapten Masrul luka dibagian kepala akibat lempar batu oleh
warga. Selain itu beberapa wartawan termasuk wartawan Tribun Sumsel, Edison,
menderita luka-luka akibat amukan massa yang kesal dengan aksi yang diliput.
Ribuan warga melakukan aksi
brutal ini akibat kesal dengan ulah Lurah yakni Prana Desta SIP yang telah
menjualkan sebanyak 920 hektar tanah kebun warga di perbatasan Kelurahan
Payuputat. Lahan tersebut dijual lurah tersebut dengan tiga bagian yakni di
kawasan Lontar sebanyak 150 hektar, kawasan Lebung Bujung sebanyak 250 hektar
dan di kawasan lematang sebanyak 520 hektar.
Sebanyak 920 hektar lahan itu
dijual dengan nilai ratusan juta rupiah ke beberapa pengusaha di kota
Prabumulih. Modus yang digunakan Lurah dengan membuat surat atas nama pengusaha
yang juga merupakan mantan kepala Hakim Kepala Pengadilan Aceh Eka Samindra SH,
selanjutnya dari Eka dijual ke pengusaha lain dengan harga ratusan juta.
Warga baru mengetahui jika lahan
mereka telah dijual lurah tersebut setelah Camat Prabumulih Barat tidak mau
menandatangai surat jual beli dan melakukan klarifikasi serta bermaksud meminta
tanda tangan ke warga di Kelurahan tersebut.
Warga yang mengetahui hal itu
kemudian mengamuk, secara beramai-ramai mendatangi kantor kelurahan yang mana
pada saat itu Prana Desta dan seorang pengusaha bernama Eka berada di sana. Sampai
berita ini diturunkan, polisi terus mengerahkan pasukan ke lokasi kejadian.