Jumat, 24 Mei 2013

Pendidikan Budaya TNI-AD akan Dibenahi



KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen Moeldoko akan secepatnya mengevaluasi dan membenahi kuri­kulum pendidikan dan budaya yang berkembang di lingkungan prajurit. Penegasan tersebut disampaikan Moeldoko karena dua masalah itu dianggap sebagai hal serius dalam upaya meningkatkan profesionalitas TNI-AD.

"Kita harus berani melihat kembali kalau ada hal-hal yang memang harus diluruskan,'' ujarnya.

Pada Rabu (22/5), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik Letjen Moeldoko sebagai KSAD menggantikan dengan hormat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang sudah memasuki masa pensiun, di Istana Negara, Jakarta.

Dia menambahkan soal pendi­dikan pembentukan karakter dan pendidikan pengembangan prajurit mungkin ada sesuatu yang kurang pas. "Ini yang akan saya evaluasi dengan serius. Saya ingin melakukan sebuah perubahan di bidang kultur prajurit,' ujar KSAD.

Terkait dengan penuntasan kasus penyerangan LP Cebongan yang meli­batkan 12 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Moeldoko mene­gaskan TNI-AD akan transparan da­lam proses persidangan dan berjanji tidak akan melakukan intervensi apa pun.

Secara prinsipil siapa pun tidak bisa memengaruhi pengadilan. Pimpinat TNI-AD juga tidak mau melakukan intervensi apa pun.

"Nanti kita lihat bagaimana kita memainkan itu dengan sungguh-sungguh," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Yudho­yono memberi pesan kepada KSAD Moeldoko agar membangun prajurit TNI-AD yang profesional, kapabel, senantiasa mengemban tugas negara, dan dekat dengan rakyat.

Ada tujuh pesan yang disampaikan SBY untuk Letjen Moeldoko. mulai dari alutsista hingga netralitas dalam Pe­milu dan Pilpres 2014. Sumber : Media Indonesia ( 24 Mei 2013, hal.5)