Kamis, 30 Mei 2013

Sebagai Kawah Candradimuka Hadapi Tantangan Zaman


Penyiapan dan pembi­naan sumber daya ma­nusia (SDM) di ling­kungan Kementerian Perta­hanan (Kemhan) dan TNI adalah prasyarat utama me­wujudkan personel yang handal dan profesional da­lam rangka menjawab tantangan dan dinamika kema­juan zaman. Badan Pendi­dikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemhan sebagai unsur pendukung tugas dan fungsi kementerian yang berada di bawah dan bertanggung ja­wab kepada Menteri Perta­hanan (Menhan), mempu­nyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pertahanan.

Dengan sistem modern dan up to date dengan meng­ikuti perkembangan zaman, Badiklat Kemhan diharap­kan dapat menjadi kawah candradimuka untuk me­nempa personel-personel Kemhan-TNI yang profesio­nal serta mampu menjawab tuntutan kompetensi jabatan masing-masing. Komitmen ini ditegaskan oleh Kepala Badiklat Kemhan Mayjen TNI Suwarno, S.Ip, MSc.

Menurut Kabadiklat May­jen TNI Suwarno, tugas yang diembannya diantaranya adalah menjalankan fungsi perumusan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pendidikan dan pelatihan.

Kemudian memberikan pela­yanan pendidikan dan pela­tihan serta mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan, akreditasi, dan sertifikasi sesuai keahlian personel.

"Untuk tahun ini, fokus diarahkan pada upaya me­lanjutkan revitalisasi penye­lenggaraan diklat berbasis kompetensi guna menjawab sistem sesuai kebutuhan organisasi Kemhan dan TNI," jelas alumni Lemhannas ini. Adapun beberapa fokus, ujar mantan Pangdam V Brawijaya ini, diarahkan pada upaya melanjutkan penataan 10 komponen pendidikan dan latihan (Komdiklat), serta melaksanakan diklat baru seperti "National Caracter Building dan Disaster Mana­gement.

Lebih lanjut, kandidat doktor kebijakan publik dari Universitas Brawijaya Malang ini menguraikan bahwa fokus kegiatan yang ditangani oleh Badiklat Kemhan. Diantara­nya, mencakup upaya pe­ningkatan kualitas widyaiswara, penyiapan para siswa yang sesuai dengan jenis dik­lat yang diikutinya, penataan kurikulum, bahan pembelajaran, sistem, dan metodolo­gi, tenaga pendukung Diklat yang berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai, anggaran yang cukup, kemu­dian evaluasi yang baik," jelas mantan Danpaspamres yang menginiasi tradisi pembare­tan di paspamres dalam rangka menguatkan jiwa korsa.

Ke semua faktor yang telah disebut itu, suami Sri Puji Astuti dan ayah dari Yudhi P. Purnomo dan Hanung Kapti Aji (tercatat sebagai anggota TNI) dan Rizka Vaniya Pramesti adalah faktor penentu keberhasilan untuk menuju hasil didik yang berkualitas. Oleh sebab itu Badiklat Kem­han masih tetap melanjut­kan penataan seluruh komponen Diklat secara simultan agar mencapai sasaran yang diharapkan dalam bentuk revitalisasi diklat secara ke­seluruhan.

Tingkatkan Kualitas
Kabadiklat Suwarno menjelaskan, untuk mening­katkan kualitas, Badiklat Kemhan mengembangkan kerjasama dengan lembaga lain untuk meningkatkan kemajuannya. Salah satu yang telah dirintis dan berjalan de­ngan baik adalah kerja sama dengan Lembaga Administra­si Negara (LAN) .

LAN sebagai Lembaga Pe­merintah NonKementerian yang bertugas untuk melak­sanakan pengkajian, peneliti­an, dan pengembangan di bi­dang administrasi negara serta diklat untuk pegawai nege­ri sipil, memberikan sertifikat kepada Badiklat Kemhan sebagai lembaga diklat peme­rintah terakreditasi. Adapun yang menjadi dasar penilaian yaitu unsur tenaga kediklatan, program diklat, fasilitas diklat dari setiap jenis dan jenjang program diklat.

Kepala LAN menyatakan pemberian akreditasi kepada Kemhan adalah bentuk pe­ngakuan LAN kepada Badi­klat Kemhan atas kapasitas dan kompetensinya dalam menyelenggarakan berbagai diklat. Kepala LAN berharap agar Badiklat Kemhan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola berbagai program diklat sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Kerja sama Internasional
Soal pentingnya kerjasama diklat dengan pihak lain, se­cara internasional Badiklat Kemhan juga menjalin kerja sama dengan Rajawali Foun­dation, dalam rangka pengi­riman personel Kemhan dan TNI untuk mengikuti, berba­gai kegiatan kursus di Har­vard Kennedy School. Dimu­lai pada akhir tahun 2012 dimana telah mengirim tiga orang berpangkat kolonel un­tuk mengikuti kursus sing­kat. "Disana berkumpul de­ngan beberapa siswa dari berbagai negara bahkan ada yang mengirimkan personelnya setingkat perwira tinggi. Pada tahun 2013 ini Kemhan juga mendapatkan alokasi sepuluh orang untuk mela­kukan pengiriman personel Kemhan ke Harvard Kennedy School," jelas pengagum Pangsar Jenderal Soedirman kelahiran Purworejo, 3 Mei 1955.

Diharapkan melalui kerja sama dengan salah satu uni­versitas terbaik di dunia ini semakin banyak personel Kemhan-TNI yang berkualitas dan berwawasan interna­sional. Menhan Purnomo Yusgiantoro memberi apresiasi sangat tinggi atas kerja sama dilakukan oleh Badi­klat dan berharap selepas menempuh pendidikan dan pelatihan di Harvard Ken­nedy School, personel Kem­han dapat membawa wawas­an dan perspektif yang baik demi kepentingan bangsa dan negara.

Disamping Badiklat Kem­han saat ini sedang merintis kerjasama dengan Norwich University. Rencana kerja sama sudah disampaikan ke­pada Kementerian Pertahan­an dan tinggal menunggu ke­bijakan apa yang perlu dila­kukan dalam mewujudkan realisasi kerjasama tersebut. "Di luar itu, Badiklat Kem­han juga terus membuka kerja sama dengan pihak lain dimana semua upaya itu di­arahkan pada tujuan me­ningkatkan kualitas SDM," ujar anggota pasukan perda­maian PBB di Irak dan Bosnia-Herzegovina serta mentor Pasukan Garuda yang diter­junkan di Libanon yang juga diikuti putra Presiden SBY, Mayor Agus Yudhoyono ini. (Yudhiarma), Sumber Koran: Suara Karya (30 Mei 2013/Kamis, Hal. 03)