Senin, 27 Mei 2013

Pascabentrok Warga di Makassar, Polisi Tangkap Oknum TNI



Minggu, 26 Mei 2013 18:44 WIB

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR - Aparat gabungan Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar menangkap seorang oknum anggota Detasemen Markas (Denma) Kodam VII/Wirabuana, berpangkat Kopral Dua (Kopda), di Jl Kandea, perbatasan Kecamatan Tallo-Bontoala, Makassar, Minggu (26/5).

Penangkapan oknum anggota tamatan TNI AD dilakukan saat puluhan personel kepolisian Polrestabes Makassar melakukan penyisiran di pemukiman padat penduduk pascabentrokan antara warga Tallo dan warga Bontoala di Jl Kandea, Makassar.

Selain itu, polisi juga membekuk 16 warga lainnya yang di duga kuat ikut terlibat dalam aksi bentrokan yang akhir-akhir ini meresahkan warga setempat dan mengamankan ratusan liter minuman keras jenis ballo (miras khas Makassar, Red) serta beberapa senjata tajam.

Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan mengatakan, 16 warga yang ditangkap masih dalam pemeriksaan di penyidik kepolisian. Sementara oknum anggota TNI AD sudah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam VII/Wirabuana guna diproses lebih lanjut.

"Semuanya masih dalam tahap pemeriksaan. Namun, untuk oknum anggota TNI sudah kita serahkan ke POM," katanya, Minggu (26/5/2013). Ditambahkannya, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Anwar mengatakan, sebagian besar warga sipil yang ditangkap disekitar lokasi bentrokan merupakan warga asal Kabupaten Maros. Mereka ke lokasi bentrokan karena dipanggil rekannya untuk pesta miras." Mereka yang ditangkap mengaku dipanggil pesta miras," jelas  mantan Kasat Reskrim Polres Wajo ini.

Warga setempat, lanjut Anwar, mengatakan para pemuda yang ditangkap sedang menggelar pesta miras yang kemudian berencana melakukan  penyerangan terhadap kelompok lain. Mereka difasilitasi oleh pemilik rumah yang identitasnya masih kita rahasiakan demi kepentingan penyelidikan." Pemilik rumah masih kita selidiki motifnya mengundang para pelaku untuk pesta miras," ungkap Anwar.