Selasa, 21 Mei 2013
| 07:43 WIB
INILAH.COM, Jakarta
- Dukungan militer terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan
berkurang menjelang Pemilu 2014. Pasalnya dalam Pilpres nanti dukungan itu akan
menyebar dikandidat Capres yang berlatarbelakang TNI.
Analis Politik dari
Charta Politica, Arya Fernandes menilai, banyaknya kritikan kepada SBY akan
mempengaruhi dukungan terhadap dukungan militer. Bahkan baru-baru ini kritikan
keras yang disampaikan oleh purnawirawan TNI kepada SBY semakin menunjukkan
peta politik di internal TNI.
"Dukungan
politik Aangkatan Darat tidak tunggal, bisa menyebar ke banyak kandidat apalagi
yang berlatar militer. Jadi karena tidak tunggal," ujar Arya kepada
INILAH.COM, Selasa (21/5/2013).
Menurutnya, saat
ini ada beberapa kandidat Capres 2014 yang berlatarbelakan militer akan maju di
Pilpres nanti. Nama-nama tersebut adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra
Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Namun jika nantinya
Mantan KSAD TNI Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo jadi maju lewat Partai
Demokrat, maka dipastikan dukungan itu akan terpecah menjadi tiga kekuatan.
Selain itu,
dukungan militer juga akan dipengaruhi oleh sikap purnawirawan TNI nanti. Namun
hal itu juga tidak akan signifikan. "Pengaruh jaringan purnawirawan tidak
lagi sekuat dulu," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua
Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjen (Purn) Suryadi
meminta TNI AD melawan segala kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
Menurut dia, TNI AD
harus proaktif untuk mengkritisi pemerintahan yang sudah tidak jelas arah dan
tujuannya. "Angkatan darat ini perlu dikompori. Negara sudah kacau
balau," tandas Suryadi kepada wartawan, disela-sela peluncuran buku
"Meniti Dua Sisi, Diantara Amunisi dan Nurani" di Halim, Jakarta
Timur, Senin (20/5/2013).
Sebab, kata
Suryadi, negara Indonesia sedang diguncang ketidakpastian. Kata dia, Negara
Indonesia sudah tidak lagi menjadi negara kesatuan, melainkan Indonesia sudah
menjadi milik Demokrat sebagai partai penguasa.