JAKARTA (Suara Karya) :
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menekankan perbaikan profesionalisme
prajurit akan menjadi pekerjaan rumah (PR) utama bagi Kepala Staf TNI Angkatan
Darat yang baru. Profesionalisme prajurit juga mengelaborasi unsur humanis
agar TNI menyatu serta dicintai rakyat.
Hal itu dikatakan Panglima
TNI saat memimpin serah terima jabatan KSAD dari Jenderal TNI Pramono Edhie
Wibowo kepada Letjen TNI Moeldoko di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Kamis
(23/5).
"Berbekal
integritas dan pengalaman, saya dan segenap prajurit' sangat yakin bahwa TNI
AD di masa mendatang akan semakin solid dan profesional, modern dan tangguh
serta dicintai dan mencintai rakyat," kata Panglima TNI.
Itu artinya, kata dia,
pemantapan jati diri tentara profesional harus terus ditanamkan sebagai
refleksi dari sumpah prajurit.
Sementara itu, mantan
Panglima TNI, Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan pembinaan disiplin serta soliditas
prajurit merupakan substansi penting tak bisa ditawar. Pasalnya, disiplin ini
berkorelasi erat terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas mengawal kedaulatan
negara.
Apalagi dalam alam demokrasi
dan era keterbukaan sekarang ini, disiplin dan profesionalitas TNI jadi nomor
satu yang harus ditata. "Karena militer yang pegang senjata ini kalau
tidak disiplin sangat bahaya," kata Wiranto.
Panglima TNI juga menekankan
masalah kebaharian maupun pengawalan wilayah perbatasan RI. "TNI AD
senantiasa dituntut menghadirkan visi dan kedalaman untuk mampu mengembangkan
misi operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
Keseimbangan kata kunci membangun AD, baik kekuatan kewilayahan," kata
Agus.
Dengan demikian mampu
menjaga tugas pemberdayaan wilayah dan perbatasan. Dalam kaitan tersebut
pengembangan SDM menjadi penting dalam rangka perkembangan teknologi untuk itu
perlu pengembangan sesuai lingkup TNI.
Secara pribadi, Agus
mengapresiasi kinerja Pramono selama mimimpin TNI Angkatan Darat. Adik ipar
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini telah menunjukan dedikasi dan pengabdian
yang besar kepada negara dan rakyat Indonesia.
Selama memimpin TNI AD,
kata dia, Pramono merintis jalan menuju penguatan kapasitas dan kapabilitas
TNI AD seperti yang diharapkan.
Langkah-langkah modernisasi
alutsista yang ditempuh bagi satuan di jajaran TNI AD termasuk alutsista
"main battle tank" dan "mistral". Upaya besar yang telah
dilakukan ini untuk membangun minimum essential force (MEF) TNI.
"Saya percaya
rintisan ini dapat diteruskan oleh Letjen TNI Moeldoko dengan senantiasa
melakukan penyempurnaan manajemen SDM secara kreatif, inovatif, tepat,
terarah, dan berkesinambungan," kata Panglima TNI.
Sementara, Pramono meyakini
Moeldoko akan meneruskan program yang sudah dijalankan oleh KSAD yang lama.
Moeldoko merupakan orang yang mumpuni untuk
menjabat sebagai KSAD. Sumber : Suara Karya (
24 Mei 2013, Hal.4)