Selasa, 21 Mei 2013
| 19:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -
Kementerian Kehutanan melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia
dalam program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Kerja sama ini diawali dengan
Rapat Koordinasi Rehabilitasi Hutan Konservasi Kerja Sama Kementerian Kehutanan
dan TNI, Selasa, 21 Mei 2013. Pada acara itu juga diserahkan penghargaan
terhadap enam kodim dan tiga korem yang dinilai sebagai pelaksana terbaik
program ini.
Menurut Direktur
Bina Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan Bedjo Santoso, kegiatan ini
merupakan implementasi nota kesepahaman antara Kementerian dan TNI. Saat ini,
ada 42 kodim dan 23 korem yang terlibat dalam kegiatan ini. Realisasi
konservasi pada 2011 seluas 34.488 hektare dan pada 2012 seluas 38.834 hektare.
"Tahun 2013 target kita 50.000 hektare," katanya.
Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono menyatakan sumber daya alam memberi manfaat yang
serbaguna, sehingga harus dijaga kelestariannya. "Gaya hidup yang boros
energi menyumbang efek gas rumah kaca, sehingga menyebabkan perubahan iklim.
Hal ini berdampak pada kinerja petani dan nelayan," ujarnya.
Menurut dia,
penanaman pohon ada yang bersifat produksi dan konservasi. Tujuan menanam pohon
adalah untuk kepentingan nasional. Konservasi yang dilakukan TNI bertujuan
untuk perdamaian. TNI sudah mempunyai program TNI Manunggal Reboisasi, yang
dibentuk sebagai implementasi Tritura TNI. "Sumbangsih ini untuk
menggelorakan rasa kecintaan pada alam," kata Agus.
Menurut Menteri
Kehutanan Zulkifli Hasan, sektor kehutanan merupakan andalan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara nomor dua. "Hutan tropis kita merupakan yang
terbesar ketiga di dunia. Sedangkan keanekaragaman hayati kita merupakan yang
paling banyak ragam flora dan fauna," ujarnya.
Dalam keterangan
persnya, Zulkifli mengungkapkan, target nasional RHL adalah seluas 500 ribu
hektare per tahun. Jumlah itu terdiri atas rehabilitasi kawasan konservasi
sekitar 100 ribu hektare, rehabilitasi mangrove sekitar 10 ribu hektare,
rehabilitasi lahan kritis di luar kawasan hutan sekitar 389 ribu hektare, dan
pengembangan hutan kota sekitar 1.000 hektare.
Menurut Zulkifli,
Kementerian telah bekerja sama dengan berbagi pihak, baik TNI, instansi
pemerintah, Polri, swasta, maupun organisasi kemasyarakatan. Khusus untuk
kegiatan rehabilitasi kawasan hutan konservasi, pelaksanaannya sesuai dengan
nota kesepakatan Menteri Kehutanan dengan Panglima TNI Tahun 2011, yang
diprioritaskan bekerja sama dengan TNI.