Sabtu, 11 Mei 2013 | 9:27
[JAKARTA] Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro mengatakan,
penunjukan calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) yang baru untuk menggantikan KSAD Jenderal
TNI Pramono Edhie Wibowo, karena memasuki masa pensiun pada Mei 2013, merupakan
hak prerogatif Presiden RI.
"Itu nanti diproses di satu
peta khusus, tetapi yang menentukan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Beliau punya hak prerogratif menentukan, nanti Panglima TNI yang
mengusulkan," kata Purnomo di Jakarta, Jumat (10/5).
Ia memperkirakan pengganti
Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo berasal dari lulusan Akademi Militer antara
tahun 1978 hingga 1981. Hal itu merujuk pada fakta bahwa kepemimpinan di tubuh
TNI AD saat ini didominasi lulusan angkatan 1978, 1980, dan 1981. "Jadi,
yang akan tampil nanti, ya, angkatan '78, '80, dan '81, karena kan
berjenjang," kata Menhan.
Menhan berharap agar Kepala Staf
TNI Angkatan Darat yang baru dapat memenuhi sejumlah kriteria penting, di
antaranya kepemimpinan, senioritas, masih lama masa pengabdiannya, dan perwira
berbintang tiga. Kriteria ini sangat diperlukan karena KSAD nantinya harus
melakukan pembinaan kekuatan angkatan kepada anak buahnya.
Tujuh Jenderal
Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI
Pramono Edhie Wibowo menyatakan bahwa ada sekitar tujuh perwira aktif
berpangkat bintang tiga yang memenuhi syarat menjadi calon penggantinya dan
sudah diajukan ke Presiden SBY.
"Semua sama. Tidak ada yang diunggulkan," kata Pramono di
kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/5).
Adapun Pramono sudah pensiun
sejak 5 Mei 2013. Dia sebenarnya sudah mengajukan surat pemberitahuan pensiun
sejak pertengahan Maret 2013. Akibat belum ditentukan penggantinya, sesuai
dengan peraturan, Pramono masih dapat bertugas hingga tanggal terakhir pada bulan
kelahirannya, yaitu 31 Mei 2013.
Salah satu dari jenderal bintang
tiga di TNI AD yang berpeluang menjadi pengganti Pramono adalah Letnan Jenderal
Moeldoko yang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat. Moeldoko juga
peraih Adhi Makayasa di Akademi Militer 1981.
Selain itu, Letnan Jenderal M.
Munir yang saat ini menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan
Darat. Lulusan akademi militer 1983 ini terkenal karena mampu meraih tiga
bintang dalam kurun waktu dua tahun. Munir juga sempat menjadi ajudan Presiden
Yudhoyono.
Letnan Jenderal Budiman yang saat
ini menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan juga berpeluang. Lulusan
akademi militer 1978 ini pernah menjadi Panglima Daerah Militer IV Diponegoro
dan Wakil KSAD.
Ada juga Letnan Jenderal Waris
yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. Mantan
Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya) dan Komandan Pasukan
Pengaman Presiden ini juga dinilai berpeluang besar karena baru pensiun pada
Desember 2015.
Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo
yang menjabat Komandan Kodiklat TNI juga tidak bisa dilupakan karena lulusan
akademi militer 1982 ini pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil dan Panglima
Daerah Militer V Brawijaya.
Calon lainnya adalah Letnan
Jenderal Gerhaan Lantara yang terkenal karena perannya dalam insiden Santa Cruz
di Timur Timor 1991 dan penanganan bencana tsunami Aceh. Sumber : www.suarapembaruan.com