Rabu, 15 Mei 2013/16:22 WIB
Penulis : Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere
KEFAMENANU,
KOMPAS.com - Sebanyak 163 warga Timor Leste
menghadiri upacara TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-90 di wilayah Kodim
1618 Timor Tengah Utara (TTU). Kegiatan tersebut digelar di Desa Tasinifu,
Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/5/2013).
Kegiatan itu
juga dimanfaatkan warga Timor Leste untuk temu kangen dengan saudara-saudaranya
yang berada di Kecamatan Mutis. Warga Timor Leste itu diundang secara khusus
oleh Komandan Kodim (Dandim) 1618 Kabupaten TTU Letnan Kolonel (Letkol) Arm,
Eusebio Hornai Rebelo. Ratusan warga itu berasal dari Desa Lel Uf dan Ban Afi,
Kecamatan Nitib serta Desa Malelat, Kecamatan Pasabe, Distrik Oekusi.
Selain ratusan
warga Timor Leste, hadir pula warga empat desa di Kecamatan Mutis, gabungan
pasukan TNI dari Lantamal VII Kupang, Korem 161 Wirasakti Kupang, Lanud El Tari
Kupang, Kodim 1618 TTU, Polres TTU, Sat Pol PP, petugas medis, dan ratusan
siswa SD dan SMP di kecamatan itu.
Dandim 1618 TTU
Letnan Kolonel (Letkol) Arm Eusebio Hornai Rebelo mengatakan, diundangnya warga
Timor Leste sebagai upaya untuk menjalin hubungan keakraban antara warga dua
negara yang masih ada ikatan keluarga. Selain itu, yang paling utama adalah
sebagai upaya untuk meminimalisasi konflik warga dua negara ini.
Pada kesempatan
yang sama Dandim juga memberikan pengarahan khusus kepada warga Timor Leste
agar terus menjaga hubungan baik dengan warga Indonesia.
"Kita ini
masih satu budaya namun berbeda negara sehingga saya minta agar kita selalu
saling menghormati dan terus bangun komunikasi yang baik. Kalau ada acara adat
di Timor Leste dan kami diundang, kami pasti akan datang. Sebaliknya kalau ada
acara di Indonesia akan kami undang," jelas Rebelo yang juga adalah putra
asli kelahiran Oekusi, Timor Leste.
Warga Timor
Leste merasa senang dan bangga karena mendapat kehormatan untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan besar itu.
"Kami
sangat senang dengan undangan dari Indonesia, khususnya Dandim sehingga hari
ini kami datang. Kami juga bisa memanfaatkan momen ini untuk bertemu keluarga
kami di Indonesia," kata Arminu Tefa dan Joao Nacimento, dua warga Timor
Leste kepada Kompas.com seusai mengikuti upacara.
Pantauan Kompas.com,
kegiatan TMMD sendiri dilakukan dengan membuka jalan baru sejauh 8 kilometer,
membangun tiga unit posyandu, lima deker, dan jalan penyeberangan (cross way),
serta rehab sebuah Kapela. Kegiatan itu menghabiskan anggaran total Rp 500 juta
yang bersumber dari dana hibah pemerintah daerah TTU. Editor: Farid
Assifa