Selasa, 14 Mei 2013. Pkl. 22:41 WIB
TAPAKTUAN | DiliputNews.com –
Ratusan warga dan anggota TNI membersihkan lumpur dan sampah di pusat pasar
Kota Fajar, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, akibat banjir yang melanda
wilayah itu sejak Jumat (10/5) malam.
Disaksikan Wakil Gubernur Aceh
Muzakir Manaf yang menyempatkan meninjau pasar Kota Fajar yang berjarak sekitar
100 Km dari Tapaktuan, Ibukota Aceh Selatan para pedagang dibantu anggota TNI
bahu membahu membersihkan endapan lumpur akibat banjir selama tiga hari itu.
Rohani salah seorang pedagang
menyatakan banjir setinggi 1,5 meter itu sudah surut, namun kini meninggalkan
lumpur setebal 25 cm dan sampah di dalam toko.
“Alhamdulillah, kami dibantu
anggota TNI dan relawan lainnya, sehingga meringankan beban masyarakat dan
pedagang,” ujarnya, Selasa 14 Mei 2013.
Dikatakannya akibat banjir
tersebut menyebabkan perabotan rumah tangga banyak yang rusak, sementara barang
dagangan bisa diselamatkan, sehingga tidak mengalami kerugian yang besar.
Sementara Wagub Muzakir Manaf
terus memberi semangat kepada warganya untuk terus membersihkan kotoran
pascabanjir, sehingga bisa melakukan aktivitas, seperti berjualan.
Pasar Kota Fajar yang terbesar di
Kabupaten Aceh Selatan itu terdapat 100 unit toko, baik permanen maupun
setengah permanen. Seluruhnya sempat terendam banjir.
Meskipun air, sudah surut, namun
hanya sebagian kecil pedagang yang sudah mulai berjualan, kata Rohani.
Wagub MUzakir manaf juga meninjau
desa nelayan di Desa Pasie Ba’u, Kecamatan Kluet Utara, yang juga terkena
musibah banjir dan ombak besar.
Akibat musibah tersebut, sebanyak
17 unit rumah nelayan dan pesantren Darul Sa’adah rusak berat, dan peralatan
seperti boat dan perahu pukat juga mengalami rusak berat dan hilang.
Secara keseluruhan, musibah
banjir di Kabupaten Aceh Selatan telah mengakibatkan rusaknya infrastruktur
publik, seperti jalan, jembatan, sekolah, dan saluran irigasi, sehingga
perekonomian lumpuh.
Berdasarkan data sementara,
banjir yang merendam desa-desa dalam 11 kecamatan di Aceh Selatan menyebabkan
10.048 KK (41.429 jiwa) menjadi korban, 87 rumah dan 15 sekolah rusak.
Jembatan yang hancur mencapai 13
unit, sawah yang rusak seluas 4.500 hektare, 3.000 hektare kebun, dan ratusan
hektare kolam ikan.
Wagub Muzakir Manaf menyatakan,
pemerintah berupaya untuk membangun kembali infrastruktur yang mengalami
kerusakan, sehingga perekonomian masyarakat bisa berjalan normal. (Antara)