Kamis, 16 Mei 2013

Warga dan TNI Bersihkan Lumpur Aceh Selatan

Selasa, 14 Mei 2013. Pkl. 22:41 WIB

TAPAKTUAN | DiliputNews.com – Ratusan warga dan anggota TNI membersihkan lumpur dan sampah di pusat pasar Kota Fajar, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, akibat banjir yang melanda wilayah itu sejak Jumat (10/5) malam.

Disaksikan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang menyempatkan meninjau pasar Kota Fajar yang berjarak sekitar 100 Km dari Tapaktuan, Ibukota Aceh Selatan para pedagang dibantu anggota TNI bahu membahu membersihkan endapan lumpur akibat banjir selama tiga hari itu.

Rohani salah seorang pedagang menyatakan banjir setinggi 1,5 meter itu sudah surut, namun kini meninggalkan lumpur setebal 25 cm dan sampah di dalam toko.

“Alhamdulillah, kami dibantu anggota TNI dan relawan lainnya, sehingga meringankan beban masyarakat dan pedagang,” ujarnya, Selasa 14 Mei 2013.

Dikatakannya akibat banjir tersebut menyebabkan perabotan rumah tangga banyak yang rusak, sementara barang dagangan bisa diselamatkan, sehingga tidak mengalami kerugian yang besar.

Sementara Wagub Muzakir Manaf terus memberi semangat kepada warganya untuk terus membersihkan kotoran pascabanjir, sehingga bisa melakukan aktivitas, seperti berjualan.

Pasar Kota Fajar yang terbesar di Kabupaten Aceh Selatan itu terdapat 100 unit toko, baik permanen maupun setengah permanen. Seluruhnya sempat terendam banjir.

Meskipun air, sudah surut, namun hanya sebagian kecil pedagang yang sudah mulai berjualan, kata Rohani.
Wagub MUzakir manaf juga meninjau desa nelayan di Desa Pasie Ba’u, Kecamatan Kluet Utara, yang juga terkena musibah banjir dan ombak besar.

Akibat musibah tersebut, sebanyak 17 unit rumah nelayan dan pesantren Darul Sa’adah rusak berat, dan peralatan seperti boat dan perahu pukat juga mengalami rusak berat dan hilang.

Secara keseluruhan, musibah banjir di Kabupaten Aceh Selatan telah mengakibatkan rusaknya infrastruktur publik, seperti jalan, jembatan, sekolah, dan saluran irigasi, sehingga perekonomian lumpuh.

Berdasarkan data sementara, banjir yang merendam desa-desa dalam 11 kecamatan di Aceh Selatan menyebabkan 10.048 KK (41.429 jiwa) menjadi korban, 87 rumah dan 15 sekolah rusak.

Jembatan yang hancur mencapai 13 unit, sawah yang rusak seluas 4.500 hektare, 3.000 hektare kebun, dan ratusan hektare kolam ikan.

Wagub Muzakir Manaf menyatakan, pemerintah berupaya untuk membangun kembali infrastruktur yang mengalami kerusakan, sehingga perekonomian masyarakat bisa berjalan normal. (Antara)