Wibowo Tewas Usai Dianiaya Oknum TNI
Tribunnews.com -
Minggu, 14 April 2013 18:34 WIB
TRIBUNNEWS.COM
MAGELANG, - Seorang warga sipil, Wibowo (41) Warga Kampung Sanggrahan RT IV RW
VI, Kelurahan Wates, Magelang Utara, Kota Magelang, tewas setelah diduga
dianiaya sekelompok orang yang merupakan oknum anggota TNI. Akibat penganiayaan
itu, pria yang berprofesi sebagai penjual roti ini mengalami luka lebam di
sekujur tubuhnya, hingga ia meninggal dunia, Minggu (14/4/2013) dini
hari.Informasi yang dihimpun Tribun Jogja, peristiwa bermula saat korban
diketahui mengintip salah satu siswi SMK Kesdam IV/Diponegoro yang sedang mandi
di kamar mandi asrama Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soedjono Magelang, Jumat
(12/4/2013) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Pada saat itu, korban bersama Frans, warga Kampung
Sanggrahan, Wates, Magelang Utara yang merupakan salah satu penjaga bangunan
milik Kostrad yang lokasinya berdampingan dengan asrama putri di kompleks
RST.Ketua Rukun Warga VI, Kampung Sanggrahan, Bambang Prayogo menjelaskan, ia
mendapatkan informasi jika warganya meninggal setelah dianiaya 15 orang, yang menjadi siswa SMK
Kesdam IV/Diponegoro.
"Informasinya, mereka dituduh sering ngintip orang mandi, yaitu
Siswi SMK Kesdam.Mereka mengintip dari atas apartemen milik Kostrad ke arah
asrama di dalam RST," jelasnya, Minggu (14/4).Bambang juga menyebut,
korban juga diminta untuk menandatangani surat bermaterai, terkait perbuatan
tersebut. Setelah itu, korban diinterogasi
di dalam komplekRST. "Tapi saya tidak tahu, kok Bowo (korban) bisa
sampai renyek (luka memar).Katanya, dia mengalami gegar otak berat, telinga,
hidung, mulut keluar darah," jelas Bambang.
Ia menambahkan, korban sempat
pulang ke rumahnya yang tak jauh dari RST, pada Jumat (12/4) malam. Sabtu
(13/4) pagi harinya, jelas Bambang, korban sempat bertemu istrinya, Niken yang
baru saja pulang dari Bandung menengok saudaranya.Saat itu keadaan Bowo sudah
terkapar lemah di rumahnya, denganluka lebam di sekujur tubuh dan mengalami
muntah darah. "Korban yang
sudah dalam kondisi kritis itu lalu dibawa ke RST dr Soedjono dan dimasukkan ke
ruang ICU," tambah Bambang. Setelah menjalani perawatan, Wibowo
menghembuskan nafas terakhir pada Minggu ( 14/4) sekitar pukul 03.00 dini hari.
Korban kemudian
dibawa ke rumah duka dan diotopsi di RS Sarjito Yogyakarta. Istri Korban, Niken
menuturkan masih bisa berkomunikasi dengan korban sebelum ajal menjemput
suaminya. "Ia hanya mengatakan bukan dia pelakunya.Dia juga berusaha untuk
mencari keadilan," jelas Niken sebelum mengantar jenasah suaminya untuk
diotopsi.
Dikonfirmasi
terpisah, Komandan Kodim 0705/Magelang, Letkol Teguh Wardoyo mengatakan,
mendapat informasi jika penganiayaan terhadap warga yang diduga mengintip,
dilakukan di dalam RST. Hanya saja, dirinya tidak mengetahui secara pasti
pelaku penganiayaan tersebut apakah dilakukan oleh anggota TNI RST dr Soedjono atau tidak. Ia“Para pelaku
yang diduga melakukan tindakan penganiayaan tersebut saat ini diamankan di
Detasemen Polisi Militer IV/2 Sub Detasemen 2-1 Kodam IV Diponegoro
Magelang,”jelasnya.
Terkait jika ada anggota TNI yang terlibat, Dandim
menyatakan ada tindakan sesuai dengan proses hukum. "Tidak ada yang kebal
hukum saat ini.Namun, proses kami serahkan pada penyidik di Denpom,"
jelasnya.Kapolres Magelang Kota, AKBP Joko Pitoyo mengatakan penganiayan
tersebut diduga dilakukan oleh 14 oknum TNI. Menurut Joko, penganiayaan diduga
dilakukan setelah korban (Wibowo, red) ketahuan mengintip salah satu siswi SMK
Kesdam IV/Diponegoro yang sedang mandi di kamar mandi asrama RST dr
Soedjono."Saat ini, kasusnya telah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer
IV/2 Sub Detasemen 2-1 Kodam IV Diponegoro Magelang," tandasnya. (ais)