Senin, 22 Apr 2013 00:54 WIB
Jakarta, (Analisa). Kantor DPP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) malam ini dihebohkan dengan
masuknya beberapa anggota TNI dari Batalyon Zeni Konstruksi 13 (Yon Zikon 13)
ke halaman kantor yang sempat membuat ricuh. Atas peristiwa itu, Komandan Yon
Zikon 13 pun meminta maaf kepda PDIP. Wasekjen PDIP, Hasto Christianto,
mengatakan PDIP telah mengambil langkah penyelesaian atas 'serangan' oknum TNI
ke kantor DPP Lenteng Agung. PDIP telah memanggil Komandan Yon Zikon 13 dan
menyerahkan dua anggota TNI yang tertangkap untuk diproses.
"Kami mengingat ini masalah
disiplin, yang ada anggota dari kesatuan TNI, maka protap dari DPP PDIP
menghubungi Komandan Batalyon tersebut. Mengingat ini adanya suatu ketegangan
yang tidak perlu, apalagi ini masalahnya adalah kecelakaan lalu lintas. Kami
juga langsung menghubungi Pak TB Hasanudin dan juga Komandan Batalyonnya untuk
mendatangi kantor DPP PDI dan meminta maaf," ujar Hasto saat jumpa pers di
kantor DPP PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (21/4) malam.
"Akhirnya mereka juga datang
bertemu dengan Pak Ahmad Basarah (Wasekjen PDIP) dan Pak TB Hasanuddin (Ketua
DPD Jabar) dan menyampaikan permohonan maaf atas keributan tersebut dan
berjanji melakukan pengusutan atas oknum tersebut yang tindakannya telah
meresahkan. Sehingga persoalan ini masuk menjadi ranah disiplin prajurit
TNI," tambahnya.
Lebih jauh, Hasto mengatakan
peristiwa yang terjadi di kantor DPP Lenteng Agung bukanlah penyerangan dari
oknum TNI. Peristiwa itu terjadi karena belasan oknum TNI mengejar seorang
remaja yang terlibat kecelakaan dengan salah satu anggota TNI hingga ke dalam
kompleks kantor DPP PDIP. "Tadi ada kecelakaan. Dan kemudian terjadilah
kejar mengejar karena anak SMA yang terlibat kecelakaan itu masuk Kantor PDIP,"
tuturnya. Hasto menjelaskan, pada pukul 19.00 WIB terjadi kecelakaan antar
sepeda motor milik salah satu pelajar SMA dengan salah satu anggota TNI, tepat
disamping kantor DPP PDIP. Kemudian terjadi pertengkaran hingga aksi mengejar
pelajar tersebut hingga masuk ke halaman kantor PDIP.
"Tadi ada kecelakaan sepeda
motor, ternyata salah satu diantaranya melibatkan suatu oknum dari Batalyon Yon
Zikon, dan terjadi pertengkaran di depan kantor DPP PDIP. Kemudian terjadilah
kejar-mengejar dan masuk kantor PDIP," kata Hasto. PDIP pun menyesalkan
peristiwa pengejaran tersebut yang dinilai merupakan tindakan gegabah dan
sepihak dari anggota TNI. "Kami sesalkan mereka yang masuk ke kantor PDIP
dan mengambil aksi sepihak. Mereka yang masuk kantor PDIP ini mengambil aksi
sepihak terhadap mereka yang saling menjadi korban dalam kecelakaan
tersebut," ucapnya. (dtc)