Senin, 22 April 2013, 19:52 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua
DPR RI, Marzuki Alie, menilai kasus-kasus penyerangan yang dilakukan oleh
prajurit TNI tidak berdiri sendirian. Penyerangan ini menurutnya merupakan
bentuk protes prajurit TNI terhadap produk-produk hasil reformasi mulai dari
TNI, partai politik, media massa, dan lain-lain.
"Saya menganalisis kenapa
yang diserang adalah lembaga-lembaga produk reformasi. Saya melihat ini adalah
bentuk kekecewaan TNI terhadap kondisi bangsa ini yang tidak juga membaik
setelah hampir 15 tahun reformasi," ujar Marzuki dalam pernyataannya,
Senin (22/4).
TNI, menurutnya, pascareformasi
selama ini sudah mundur ke barak dan membiarkan reformasi berjalan. "Tapi
faktanya polisi yang dipisahkan dari TNI sebagai produk reformasi malah tidak
menegakkan hukum. Kasus Djoko Susilo dengan kekayaannya yang luar biasa
tentunya membuat marah prajurit sapta marga," tegasnya.
Penyerangan PDIP itu, kata
Marzuki, sebagai simbol saja akibat ketidaksukaan TNI pada parpol yang tidak
amanah. DEmikian juga dengan keberadaan preman yang merajalela dan merusak
mental generasi bangsa. "Coba saja lihat preman berani mengacung-acungkan
senjata di jalanan laksana koboi dan berani membunuh prajurit TNI. Ini sudah
keterlaluan," tegasnya.
Menurutnya, tidak ada ruang bagi
TNI untuk mengekspresikan diri mereka dan keinginan mereka, sementara mereka
sudah tidak tahan melihat ketidakbenaran selama ini merajalela. Dia melihat
prajurit TNI adalah prajurit-prajurit yang peduli pada negara dan mereka tidak
mau RI menjadi lebih berantakan kondisinya.
"Bisa saja keluhan seorang
komandan, bisa dimaknai anak buah sebagai perintah. Prajurit TNI ketika masuk
sudah dicekoki untuk mencintai NKRI, patuh pada sistem komando, jadi sangat
janggal mereka bergerak sendirian," ujar Waka Majelis Tinggi Partai
Demokrat ini lagi.
Untuk itu dirinya mengimbau agar
ada kesadaran bersama membangun bangsa ini, sehingga semua rakyat bisa
sejahtera termasuk para prajurit TNI dan keluarganya.
"Marilah kita bersama
membangun bangsa ini, tegakkan hukum, dan keadilan, bangun demokrasi dan parpol
yang sehat, sehingga TNI tidak perlu turun tangan," tandasnya.