Jakarta, Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) minta pertanggungjawaban, sekaligus mendesak Panglima TNI memproses dan mengusut tuntas
insiden yang dilakukan oknum anggota TNI di dalam kantor partai belambang
banteng itu Sabtu (20/4) malam.
"Kami minta
pertanggungjawaban Panglima TNI atas pengacak-acakan kantor kami oleh oknum
anggota TNI Sabtu malam," kata Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo saat
wawancara dengan salah satu televisi nasional di Jakarta, Minggu (21/4) malam.
Menurut Tjahjo,
tuntutan itu disampaikan terkait martabat, harga diri dan mawarwah PDI
Perjuangan yang diacak-acak oknmun TNI itu dan bahkan melukai satgas dan tukang
parkir kantor PDI Perjuangan saat Ketua Umum rapat dengan pengurus PDI
Perjuangan.
Anggota Komisi I DPR
itu menjelaskan kronoligis insiden itu. Malam itu terjadi
senggolan dua sepeda motor dan kemudian kedua pengendaranya terlihat
perkelahian, lalu dilerai oleh satgas PDI Perjuangan.
Tak lama kemudian,
sejumlah orang tak dikenal memukuli Satgas PDI Perjuangan dan mengejar hingga
masuk ruang VIP PDI Perjuangan. Saat itu pula sejumlah satgas lain termasuk
ajudan ketua umum menangkap dua orang diantaranya. Ternyata mereka adalah
angota TNI.
Sementara Kepala
Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Rukman Ahmad yang juga sempat
diwawancarai bersama Tjahjo Kumolo mengatakan, bahwa atas kejadian itu pihaknya
minta maaf kepada PDI Perjuangan.
"Atas nama
pimpinan, saya minta maaf atas kejadian yang dilakuakn anggota TNI dan terhadap oknum anggota
tersebut pihaknya akan terus mengusut hungga tuntas,"
ujar Brigjen TNI Rukman menjawab tuntutan Sekjen PDI
Perjuangan tersebut.
Dikatakan,
pihaknya akan melakukan proses hukum bila 10 oknum anggota TNI dari Batalyon
Zeni Konstruksi 13 (Yon Zikon 13) terbukti melakukan penyerangan dan kekerasan. (kh), Sumber Koran: Harian Pelita (22 April 2013/Senin,
Hal. 03)