Senin, 22 April 2013 20:06 WIB |
1720 Views
Jakarta (ANTARA News) - DPP PDI
Perjuangan telah mengirim surat secara kepada Panglima TNI sebagai protes atas
tindakan anggota TNI yang dinilai melakukan pemukulan terhadap seorang anggota
satuan tugas partai tersebut.
"DPP PDI Perjuangan sudah
melayangkan surat protes kepada Panglima TNI dengan tembusan kepada KSAD,dan
Komandan Batalyon," kata Sekretaris Jenderal DPPPDI Perjuangan di sela
pendaftaran bakalcalon anggota legislatif (bacaleg) dari partai tersebut ke
KPU, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, PDI Perjuangan
melakukan protes kepada pimpinan TNI kenapa sampai ada anggota TNI yang
memasuki halaman kantor DPP PDI Perjuangan dan melakukan pemukulan kepada
seorang anggota satgas. PDI Perjuangan, kata dia, sangat menyesalkan adanya
tindakan dari anggota TNI tersebut.
"Meskipun kedua anggota TNI
tersebut sudah diserahkan ke Pomdam untuk diproses sesuai dengan prosedur yang
berlaku, tapi kami mengajukan surat protes secara resmi agar hal ini tidak
terjadi lagi," katanya.
Anggota Komisi I DPR RI ini
menambahkan, PDI Perjuangan tidak ingin tergesa-gesa mengambil kesimpulan atau
membuat praduga, tapi minta kepada pimpinan TNI untuk diproses sesuai prosedur
dan tidak terulang lagi.
Sementara itu, Ketua DPP PDI
Perjuangan, Tubagus Hananuddin mengatakan, dua anggota TNI yang memasuki
halaman kantor DPP PDI Perjuangan dan memukul seorang pemuda, bukan karena
ingin menyerang kantor DPP PDI Perjuangan. Dari keterangan yang disampaikan
kedua anggota TNI tersebut, yakni Pratu Rachmat dan Pratu Junaedi, kata
Hasanuddin, adalah kesalahpahaman.
Hasanuddin menjelaskan, melalui
layanan pesan singkat (SMS), pada Minggu (21/4), insiden tersebut bermuladari
salah satu anggota TNI yang terlibat cekcok mulut dengan seorang pemuda di
sekitar pom bensin yang berada di dekat kantor DPP PDI Perjuangan, di Lentang
Agung, Jakarta, Sabtu (20/4) malam, sekitar pukul 19.35 WIB.
Pemuda tersebut, kata dia,
kemudian melarikan diri ke tengah keramaian jamaah pengajian di sekitar kantor
DPP PDI Perjuangan, di Lenteng Agung, Jakarta. Karena kesulitan menemukan
pemuda tersebut, menurut Hasanuddin, anggota TNI itu kemudian memberitahu
kepada teman-temannya dan secara bersama-sama mencari pemuda tersebut.
"Dua anggota TNI mencari
pemuda tersebut ke dalam halaman kantor DPP PDI Perjuangan dan sempat memukul
seseorang yang sedang duduk di dalam halaman kantor menggunakan gagang
sangkur," katanya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini
menambahkan, melihat ada insiden tersebut, pengawal pribadi Ketua Umum DPP
Partai Demokrat Megawati Soekarnoputri, kemudian mengamankan dua anggota TNI
tersebut, yakni Pratu Rachmat dan Pratu Junaedi.
Setelah diminta keterangan
mengenai duduk persoalannya, katanya, kemudian kedua anggota TNI tersebut
diserahkan kepada patroli Garnizun dan Komandan Batalyonnya untuk diproses
lebih lanjut di kesatuannya. Sumber : www.antaranews.com