Selasa, 23 April 2013

Cekcok Polisi-TNI, Warga Sipil Korban



Senin, 22 April 2013 10:35 WIB

SUKA MAKMUE - Seorang pemuda bernama Rahmat Kurniawan (25), warga Desa Simpang Peuet, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, menjadi korban pemukulan serombongan oknum TNI setelah sebelumnya antara oknum TNI dan polisi terlibat cekcok akibat persoalan di jalan raya.

Informasi yang dihimpun Serambi, kasus itu berawal Sabtu (20/4) sore sekitar pukul 17.30 WIB di lintasan Jeuram-Simpang Peut, kawasan Desa Kulu, Kecamatan Seunagan. Waktu itu, Rahmat berboncengan sepeda motor dengan rekannya, anggota Polri berpangkat Briptu berinisial Hen yang bertugas di Polres Nagan Raya.

Rahmat dan Hen sedang dalam perjalanan ke arah Meulaboh. Bersama mereka juga ada seorang anggota Polri lainnya yang juga mengendarai sepeda motor dan melaju bergandengan.

Di belakang mereka, ada sebuah sepeda motor lain yang dikemudikan seorang laki-laki membonceng pesangannya. Merasa jalannya agak terganggu dengan dua sepeda motor yang bergandengan di depan, akhirnya pengendara dari arah belakang itu sempat menegur Hen dan Rahmat.

Diduga tak terima dengan teguran itu, terjadilah percekcokan, bahkan Hen disebut-sebut sempat mengeluarkan pistol. Tetapi akhirnya antara mereka saling salam-salaman setelah mengetahui mereka sama-sama aparat, yaitu TNI dan Polri.

Saksi mata melaporkan, ketika sesama aparat yang sempat cekcok itu sudah salam-salaman, tiba-tiba di lokasi kejadian mendadak muncul sebuah mobil yang ditumpang dua anggota TNI. Keributan kembali terjadi. Rahmat bersama kedua polisi langsung melarikan diri dengan harapan tak terjadi perkelahian. Ternyata mereka dikejar sehingga terjadi aksi kejar-kejaran bak film action.

Rahmat bersama kedua temannya yang anggota polisi tersebut berhasil bersembunyi di Mapolsek Seunagan Timur selama satu jam dan akhirnya kembali melanjutkan perjalanan setelah kondisi aman. Mereka sempat singgah di Mapolsek Jeuram, Kecamatan Seunagan.

Ketika akan kembali ke arah Meulaboh, setibanya di kawasan Desa Kulu, Kecamatan Seunagan, Rahmat yang masih tetap berboncengan dengan Hen kembali dihadang oleh sejumlah anggota TNI yang mengendarai sepeda motor. Briptu Hen berhasil kabur sedangkan Rahmat ‘diamankan’ oleh oknum TNI.

Dalam keadaan diborgol, Rahmat dijadikan sebagai penunjuk jalan ke rumah Briptu Hen. Namun target yang dicari tak bertemu. Akhirnya Rahmat yang diboyong ke Kompi Beutong. “Sejak dari awal ditangkap bahkan ketika dibawa ke Kompi Beutong, saya dipukuli. Saya sempat dikurung dalam sel sambil diancam tembak,” ungkap Rahmat kepada Serambi, Minggu (21/4).

Rahmat yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh mengaku heran kenapa ia yang menjadi sasaran. Lagi pula persoalan kesalahpahaman di jalan sudah diselesaikan secara salam-salaman karena masing-masing pihak sudah saling mengetahui identitas masing-masing.

Sulaiman, ayah korban kepada Serambi menyatakan tak bisa terima tindak kekerasan yang dilakukan oknum TNI terhadap anaknya. “Saya berharap kasus ini dituntaskan secepatnya,” kata Sulaiman yang berprofesi sebagai guru SD tersebut.

Berawal dari Serempet Sepmor

Unsur pimpinan TNI/Polri langsung menyikapi dan menuntaskan persoalan yang terjadi antara oknum anggota di lapangan yang berimbas pada terjadinya dugaan pemukulan terhadap seorang warga sipil bernama Rahmat Kurniawan (25), pada Sabtu (20/4) sore di Nagan Raya.

Menurut informasi, pasca-kejadian itu, Danrem 012 Teuku Umar, Dandim 0116 Nagan Raya bersama Kapolres Nagan Raya melakukan pertemuan di Makoramil Seunagan di Jeuram hingga tengah malam guna menuntaskan persoalan yang terjadi.

Kapolres Nagan Raya, AKBP Gunawan Eko Susilo yang ditanyai wartawan, Minggu (21/4) tengah malam mengatakan persoalan itu sudah ditangani pihaknya dengan harapan selisih paham itu tak lagi berlanjut yang bisa menimbulkan persoalan yang tak diinginkan. “Masalah ini terjadi gara-gara serempet sepeda motor (sepmor) sehingga menimbulkan emosi,” kata Kapolres Nagan Raya.

Kapolres Gunawan menyatakan persoalan ini sudah dituntaskan pihaknya dan seorang anggota polisi sudah diamankan di Mapolres Nagan Raya untuk dilakukan pemeriksaan.

Menyangkut dengan adanya seorang warga sipil yang ikut menjadi sasaran amukan oknum TNI, Kapolres Gunawan mengaku belum mendapatkan laporan hal itu dan berjanji akan melakukan pengecekan lebih lanjut.

Sudah Ditangani

Persoalan yang melibatkan anggota di lapangan itu sudah ditangani secara internal di Yonif 116 Beutong oleh komandan yang bersangkutan sehingga diharapkan persoalan itu tidak melebar.

Sebagai penanggungjawab kewilayahan, saya sudah mengamankan situasi ini dengan harapan semuanya bisa tenang dan tetap kondusif. Semua berharap persoalan ini secepatnya tuntas,Kata Letkol Inf Yunardi, Dandim 0116 Nagan Raya. Sumber : aceh.tribunnews.com