Bekasi, Akibat seorang lurah tidak becus menjadi komandan apel, Walikota
Bekasi minta anggota Kodim 0507/BS Bekasi melatih 70 lurah, sekretaris camat (sekcam) dan camat se-Kota Bekasi. Latihan upacara
menjadi tontonan sejumlah pegawai.
Hukuman itu dijalankan 56 lurah, 12 sekcam dan 12
camat, Kamis (18/4) selepas jam istirahat di plaza Pemkot Bekasi. Mereka diajari
mulai dari dasar baris-berbaris semisal balik kanan, hadap kanan, hormat, maju
jalan langkap tegap bahkan gerakan istirahat di tempat.
Tak sedikit gerakan mereka menimbulkan gelak tawa. Soalnya,
bukan Cuma postur yang tak tak seragam tetapi ada juga berperut buncit hingga kepayahan mengikuti instruksi pelatih. Belum lagi sejumlah terhukum gagal melaksankan gerakan dasar berbaris
sesuai komando.
“Lucu, “ ujar Diani Aprijanti, pegawai. “Sudah jadi pegawai senior tapi
gerakan sederhana banyak yang salah.”
Menurut Pelda Suwarno, pelatih dari Kodim 0507/BS Bekasi, ketidaksempurnaan
gerakan saat latihan terjadi karena mereka tak biasa melakukannya. “Mungkin lupa
karena jarang dilakukan di lingkungan tempat kerjanya,” katanya. Ia bersama dua
tentara lain akan melatih lurah dan camat itu setiap hari.
LATIHAN DISIPLIN
Yayan Yuliana, Kasat Pol PP Kota Bekasi, mengatakan
hukuman dijatuhkan setelah Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, kecewa saat apel
gabungan Senin (21/4). "Seorang lurah yang menjadi komandan upacara tak mengerti tata laksana upacara hingga apel berantakan,’ ungkapnya.
“Hukuman ini juga untuk belajar disiplin agar bisa disiplin di segala hal.”
Walikota pun memerintahkan Kabag Bina Pemerintahan mengumpulkan pejabat wilayah
untuk dilatih baris berbaris.
Rayendra Sukarmadji, Sekda Kota Bekasi,
juga kecewa karena pejabat wilayah yang mestinya mampu memimpin apel malah tak
tahu apa-apa. Padahal, upacara selalu dilakukan setiap senin dengan komandan
upacara bergiliran. “Kalau memimpin apel saja tidak becus, bagaimana memimpin
anak buah?” ujarnya. (yp/b), Sumber
Koran: Pos Kota (26 April 2013/Jumat, Hal. 06)