Bandung, Untuk mengawal negara kesatuan
Republik Indonesia agar tetap maju sejajar dengan bangsa lain, merupakan tugas
kita semua. Dalam UU disebutkan, setiap warga negara mempunyai hak yang sama
untuk membela negara.
"Untuk mengawal NKRI bukan hanya tugas
TNI-Polri saja, namun tugas kita semua. Karena itu, diperlukan wawasan
kebangsaan agar NKRI tidak mengalami seperti zaman Sriwijaya dan
Majapahit," kata Pangdam III/Slw Mayjen TNI Sony Widjaya menjawab Harian
Pelita disela kegiatan silaturrahmi Pangdam III/Slw dengan tokoh-tokoh dan
komponen masyarakat di wilayah Kodim 0618/BS tahun 2013 Jalan Bangka Bandung
kemarin.
Menurut Pangdam, kerajaan Sriwijaya abad ke-7 cukup
dikenal dan sangat ditakuti lawan dan disegani kawan. Tapi hancur karena
perebutan kekuasaan 7 abad kemudian masuk Majapahit, militansinya yang kuat,
tentaranya yang solid, membuat Majapahit terkenal seantero dan ditakuti lawan.
Tapi apa yang terjadi, kerajaan Majapahit runtuh
juga karena mirip dengan Sriwijaya, tidak solid dan perebutan kekuasaan.
Sejarah itu betul-betul, makanya judul saya ini perlu sekali untuk direnungi,
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa guna menjaga keutuhan RI. Pertanyaannya,
akankah abad 21 ini berlaku kepada NKRI? Mungkin, manakala kita tidak bersatu
bisa saja terjadi, karena sejarah telah membuktikan," tegas Pangdam
didampingi Dandim 0618/BS Letkol Ujang Sudrajat.
Penghancuran moral budaya bangsa, merupakan skenario
dunia yang paling mudah untuk bangsa Indonesia. Nilai ketuhanan dirusak, nilai
kemanusiaan, nepotisme, budaya korupsi semua dirusak. "Kondisi bangsa
sudah sangat memprihatinkan. Narkoba dimana-mana, agama belakangan sangat
radikal. Tidak ada satu agamapun yang membolehkan membunuh orang lain dan masuk
syurga, tidak ada itu. Dan ini salah satu upaya menghancurkan bangsa,"
pungkas Pangdam seraya mengatakan diperlukan toleransi kesetiakawanan sosial,
musyawarah, semangat nasionalisme dan gotong royong agar NKRI tetap tegak
berdiri.
Hadir Walikota Bandung Dada Rosada, Kapendam
III/Slw Kol." Inf Benny Effendi, Lurah, Camat, kyai, ormas dan OKP serta
para Danramil se Kota Bandung. (ma),
Sumber Koran: Harian Pelita (25 April 2013/Kamis, Hal. 12)