Sabtu, 27 April 2013, 19:07 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,BARELANG--Sejumlah
satuan TNI bersama jajaran Brimob Polda Kepulauan Riau berencana melaksanakan
simulasi latihan gabungan penanggulangan teroris di Jembatan Satu Barelang pada
5 dan 9 Mei 2013.
"Latihan gabungan
penanggulangan teroris itu juga ditujukan untuk menunjukkan kepada masyarakat
bahwa antara TNI dengan Polri tetap kompak," kata Komandan Pleton Kompi
Markas 134/Tuah Sakti, Letnan Dua Hendri Mulyadi di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, latihan akan
melibatkan Batalion Infanteri 134 Tuah Sakti, Marinir TNI AL, Satuan Brimob
Polda Kepri, melibatkan petugas Bea dan Cukai Batam serta jajaran Pemerintah
Kota.
Latihan gabungan tersebut, kata
dia, akan dipusatkan di sekitar Jembatan I Barelang dan perairan sekitar
jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Batam itu. "Semua satuan akan
menggunakan peralatan yang dimiliki. Akan ada sejumlah kapal milik TNI AL yang
juga digunakan dalam latihan tersebut," ujarnya.
Selain untuk menunjukkan
kekompakan antarinstansi, kata dia, simulasi operasi gabungan tersebut juga
untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam menjaga kedaulatan negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman, baik dalam maupun luar
negeri.
"Bagi kami yang bertugas di
perbatasan, kekompakan antarinstransi penegak hukum sangat diperlukan agar NKRI
tetap terjaga," kata Mulyadi.
Meski Batam bukan daerah konflik,
kata dia, namun seluruh kesatuan keamanan harus selalu waspada terhadap ancaman
dari luar dan terorisme. "Segala kemungkinan bisa terjadi dimananpun di
Indonesia, jadi sebagai pasukan kami harus selalu siap mempertahankan
negara," kata dia.
Pada Sabtu, sejumlah anggota TNI
134/Tuah Sakti juga melakukan latihan repliing (terjun dengan tali) dari
Jembatan I Barelang sebagai persiapan sebelum simulasi gabungan penanggulanggan
teroris tersebut.