Senin, 22/04/2013 12:47 WIB
Bandung - Sejak memperkenalkan
prototype Panser ANOA 6x6 tahun 2006, PT Pindad (Persero) sempat tidak dapat
order atau pesanan. Panser produksi Bandung, Jawa Barat ini, awalnya diragukan
kemampuannya.
Meskipun secara bentuk dan
rancangan, Panser ANOA ini, mengadopsi teknologi dan konsep panser VAB buatan
Prancis. Namun, keraguan itu berubah ketika Jusuf Kalla (JJK) yang masih
menjadi Wakil Presiden Indonesia (RI) pada tahun 2007 datang ke Kantor Pusat
Pindad.
JK saat itu, memberi order Rp 1
triliun lebih untuk memenuhi kebutuhan panser TNI. Padahal, TNI saat itu, masih
sangsi dengan kemampuan dan kehandalan Panser ANOA.
“Jadi waktu TNI dikasih perintah
itu, TNI berpikir barangnya bagus atau jelek? Dia (TNI) nggak tahu dan dia
dikasih barang itu,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada
detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat,
Rabu (17/4/2013).
Ketika, pada tahun 2008, Panser
ANOA mulai dikirim, respon TNI kemudian berubah. Dari awalnya ragu menjadi suka
terhadap panser karya Pindad. Bahkan, Pindad sampai kewalahan memenuhi pesanan
dari TNI. “Ternyata setelah pakai itu suka. Sekarang sudah dipakai 150 dan
pesanan 280 unit. Tapi sudah di deliver 230 ANOA,” tambahnya.
Panser ANOA 6X6, telah dirancang
sebanyak 7 varian yakni varian ambulance, angkut personel (APC), komando,
logistik BBM, logistik munisi, mortir 80 carrier. Panser ini, dijual mulai
harga Rp 8 miliar per unit. Sumber : www.detik.com