Rabu, 17 April 2013

Kababinkum TNI Buka International Course on The Law of Armed Conflict




Selasa, 16 April 2013 09:35:20 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Mayor Jenderal TNI S. Supriyatna, S.H., M.H.  membuka International Course on The Law of Armed Conflict di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Tujuan dari International Course on The Law of Armed Conflict adalah untuk memberikan pengetahuan kepada peserta kursus secara kognitif dan komprehensif tentang hukum Humaniter Internasional serta penerapannya dalam tugas operasi militer. Kursus diikuti oleh 40 peserta dari Indonesia, Republik Korea, China, Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar dan Brunai Darussalam serta berlangsung selama 2 Minggu dari 15 sampai dengan 26 April 2013.

Panglima TNI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kababinkum TNI mengatakan, Hukum Humaniter atau hukum sengketa bersenjata (International Humanitarian Law Applicable in Armed Conflict) merupakan bagian dari hukum  Internasional yang mengatur tentang hubungan antar negara manakala terjadi perang ataupun konflik bersenjata.

Hukum ini mengatur cara berperang atau mengatasi konflik secara benar sesuai dengan hukum Internasional, melarang penyerangan terhadap orang yang tidak terlibat dalam perang/konflik, serta mengatur tentang bagaimana perang hanya ditujukan kepada sasaran militer dan memberi perlindungan kepada orang sipil dan obyek sipil. Hukum-hukum tersebut wajib dipahami dan dimengerti oleh para perwira militer dari angkatan bersenjata negara manapun, karena hukum tersebut bersifat universal.

Sasaran yang ingin dicapai dalam kursus tersebut adalah: memberikan gambaran kepada peserta kursus tentang penerapan hukum Humaniter Internasional, dalam menghadapi konflik bersenjata Internasional, konflik bersenjata non-Internasional, konflik internal dan aturan-aturan hukum yang berlaku pada saat terjadinya konflik;  menyiapkan kader-kader perwira militer, termasuk perwira TNI agar memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang hukum Humaniter Internasional, yang selanjutnya dapat memberikan pelatihan atau mensosialisasikan kepada satuan-satuan atau prajurit yang akan ditugaskan ke daerah operasi; menambah wawasan pengetahuan dan meningkatkan profesionalisme para perwira militer, sehingga terbentuk interaksi positif serta terciptanya komunikasi yang baik antar peserta kursus. Lanjut Panglima TNI.

Beberapa saat sebelumnya di tempat yang sama Komandan PMPP TNI Brigjen TNI Iman Edy Mulyono, M.Sc. menutup Latihan Persiapan Satgas FHQSU KONGA XXVI-F1/UNIFIL, FPC KONGA XXVI-F2/UNIFIL, MCOU KONGA XXX-D/UNIFIL, CIMIC KONGA XXXI-D/UNIFIL, dan LEVEL 2 HOSPITAL KONGA XXIX-E/UNIFIL Lebanon 2013 di Kompleks PMPP TNI Sentul.

Satgas UNIFIL yang disiapkan tersebut berjumlah 233 personil TNI terdiri dari: Satgas FHQSU KONGA XXVI-F1/UNIFIL 50 personil, Satgas FPC KONGA XXVI-F2/UNIFIL 150 personil,  Satgas MCOU KONGA XXX-D/UNIFIL 18 personil,  Satgas CIMIC KONGA XXXI-D/UNIFIL 6 personil dan Satgas LEVEL 2 HOSPITAL KONGA XXIX-E/UNIFIL 9 personil di bawah pimpinan Kolonel Inf Adipati Karna (Dirbinkerinfo PMPP TNI) dan rencana akan diberangkatkan ke Lebanon setelah 5 Oktober 2013.