Semua orang pasti telah
merasakan berbagai macam kolak. Saat bulan suci Ramadhan, berbagai macam jenis
dan bentuk kolak sangat mudah didapat. Apalagi, harga kolak relatif murah
sehingga menjadi makanan yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Namun, kolak sinaga sedikit berbeda dengan kolak
lainnya. Kolak yang bahan dasarnya berasal dari singkong ternyata lebih legit
dibandingkan dengan kolak singkong lainnya. Tidak heran, hasil karya para
istri prajurit anggota Batalyon Artileri Medan (Armed) 13/12/1 Nanggala,
Cikembar Kabupaten Sukabumi, kini menjadi ikon makanan kebanggaan pasukan
tempur ini.
"Sebenarnya, semua bahan dasar kolak ini dari
singkong. Mungkin karena tumbuh di lahan subur, ada sedikit perbedaan dengan
kolak singkong lainnya. Kolak ini lebih legit dan gurih," kata Ketua Persatuan Istri Prajurit
(Persit) Armed Ny. Auli Asri, Minggu
(14/4) lalu.
Sinaga merupakan singkatan dari singkong hasil karya
prajurit Nanggala. Namun, kolak ini dapat dinikmati semua orang, temasuk para
undangan baik dari lingkungan pejabat sipil maupun militer yang berkunjung ke Markas Armed Nanggala Cikembar.
Berkunjung ke markas satu ini akan terasa " kurang afdal jika tidak mencicipi
kolak sinaga. Dan dijamin, para undangan akan ketagihan untuk terus menikmati
kolak singkong ini.
"Hampir setiap kegiatan di lingkungan Armed,
kolak sinaga selalu menjadi makanan favorit. Hasilnya sungguh sangat luar
biasa, para undangan selalu minta tambah. Bahkan ada di antara mereka meminta
kolak dibungkus," kata Auli.
Sebenarnya, cara pengolahan penganan makanan ini
tidak jauh berbeda dengan menu kolak lainnya. Singkong yang telah dikupas, kata
Auli, dibersihkan lalu direbus dengan air mendidih. Setelah matang, lalu
ditaburi gula merah dan kembali didihkan hingga
mengental. "Kolak sinaga tidak perlu ditambah santan kelapa. Selain rasanya akan berubah, juga kolak
telah legit dan siap untuk dikonsumsi," ujarnya.
Sampai saat ini
rasa legit singkong bahan baku kolak Sinaga belum diketahui berasal dari mana.
Apalagi, bibit tanaman singkong sama persis dengan pohon singkong yang ditanam
para petani sekitar markas.
Hanya, lahan pertanian milik para prajurit Armed sangat jarang diberi pupuk kimia.
Tanaman singkong milik prajurit hanya ditaburi pupuk
kandang alami. "Selain itu, tanah
di sekitar lahan markas masih subur sehingga rasa legit masih sangat
dirasakan," katanya.
Ternyata, singkong yang merupakan hasil jerih payah
seluruh prajurit Armed yang memanfaatkan lahan di sekitar markas untuk lahan
bercocok tanam bisa dimodifikasi. Para istri prajurit pun berhasil meramu bahan dasar singkong dengan makanan
lainnya.
"Tidak hanya
kolak sinaga. kami berhasil menginovasi makanan bahan dasar singkong dengan
campuran lainnya. Di antaranya nugget singkong
dan makanan khas lainnya yang berbahan dasar singkong," kata Auli. (Ahmad Rayadie), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (16 April 2013/Selasa,
Hal. 18)