Indo Pos (05-03-2013, Hal. 06)
SARMI-TNI yang bertugas di
wilayah Kabupaten Sarmi, Minggu (3/3) lalu sekitar pukul 10.00 WIT berhasil
menangkap empat orang pria yang diduga kuat sebagai anggota Tentara Pembebasan
Nasional/ Organisasi Papua Merdeka (TPN/ OPM) di Kampung Yamna, Distrik Pantai
Timur, Kabupaten Sarmi. Empat orang yang ditangkap itu masing-masing berinisial
ST (35) warga Sentani, Kabupaten Jayapura, ID (54) warga Depapre, Kabupaten
Jayapura, NS (42) warga Bagaisewar, Kabupaten Sarmi, dan DN (29) warga Tanah
Merah, Kabupaten Jayapura.
Dandim 1712/Sarmi Letkol Inf. I
Made Suharsana mengatakan, keempat orang itu ditangkap oleh anggota dari Satgas
Pamrahwan Yonif-755/Yalet yang bertugas di Pos Takar Nengke, Kabupaten Sarmi.
Setelah dilakukan penangkapan dan melakukan pemeriksaan terhadap keempat warga
itu, didapati indikasi kuat bahwa mereka adalah anggota kelompok TPN/OPM. "Kami.sudah
serahkan keempat warga itu ke Polres Sarmi untuk pemeriksaan lebih
lanjut," katanya kepada Cenderawasih Pos (INDO-POS Group), kemarin (4/3).
Dandim menceritakan, penangkapan
ini bermula ketika pada Minggu (3/3) sekitar pukul Minggu (3/3) sekitar pukul
08.30 WIT, melintas 2 sepeda motor (berboncengan) di depan Pos TNI Kampung
Nengke dari arah Sarmi menuju Jayapura dalam kondisi agak ketakutan.
"Kemudian sekitar pukul 08.40 WIT, datang masyarakat yang merupakan mantan
simpatisan TPN/OPM yang telah kembali ke Sarmi dan melaporkan ke Pos TNI di
Kampung Nengke itu bahwa 2 motor yang melintas tersebut adalah anggota TPN/OPM
kelompok Aleks Makabori," paparnya.
Pihaknya menduga, 4 orang itu
merupakan bagian dari kelompok TPN/OPM wilayah Sarmi di bawah pimpinan Aleks
Makabori yang sedang mencari dukungan dana di perkampungan untuk mendukung
kegiatan/aksi mereka. "Sangat mungkin bahwa kelompok Aleks Makabori akan
melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Sarmi," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda
Papua Kombes Pol. I Gede Sumerta Jaya menjelaskan, dari tangan keempat
tersangka pihaknya menemukan adanya 1 surat rahasia, terkait perencanaan untuk
melakukan aksi di beberapa daerah, agar tidak kondusif. "Jadi ini surat
yang menggunakan kode rahasia. Itu berisikan rencana membuat kondisi tidak
aman, seperti di Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura dan berada daerah
lainnya," paparnya, (adi/ro/fud/jpnn), Sumber: Koran Indo Pos