Selasa, 05 Maret 2013

TNI Tangkap 4 Anggota OPM



Indo Pos (05-03-2013, Hal. 06)
SARMI-TNI yang bertugas di wilayah Kabupaten Sarmi, Minggu (3/3) lalu sekitar pukul 10.00 WIT berhasil menangkap empat orang pria yang diduga kuat sebagai ang­gota Tentara Pembebasan Nasional/ Organisasi Papua Merdeka (TPN/ OPM) di Kampung Yamna, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi. Empat orang yang ditangkap itu masing-masing berinisial ST (35) warga Sentani, Kabupaten Jayapura, ID (54) warga Depapre, Kabupaten Jayapura, NS (42) warga Bagaisewar, Kabupaten Sarmi, dan DN (29) warga Tanah Merah, Kabupaten Jayapura.
Dandim 1712/Sarmi Letkol Inf. I Made Suharsana mengatakan, keempat orang itu ditangkap oleh anggota dari Satgas Pamrahwan Yonif-755/Yalet yang bertugas di Pos Takar Nengke, Kabupaten Sar­mi. Setelah dilakukan penangkapan dan melakukan pemeriksaan terhadap keempat warga itu, didapati indikasi kuat bahwa mereka adalah anggota kelompok TPN/OPM. "Kami.sudah serahkan keempat warga itu ke Polres Sarmi untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya kepada Cenderawasih Pos (INDO-POS Group), kemarin (4/3).
Dandim menceritakan, penangka­pan ini bermula ketika pada Minggu (3/3) sekitar pukul Minggu (3/3) seki­tar pukul 08.30 WIT, melintas 2 sepe­da motor (berboncengan) di depan Pos TNI Kampung Nengke dari arah Sarmi menuju Jayapura dalam kondi­si agak ketakutan. "Kemudian sekitar pukul 08.40 WIT, datang masyarakat yang merupakan mantan simpatisan TPN/OPM yang telah kembali ke Sarmi dan melaporkan ke Pos TNI di Kampung Nengke itu bahwa 2 motor yang melintas tersebut adalah anggota TPN/OPM kelompok Aleks Makabori," paparnya.
Pihaknya menduga, 4 orang itu merupakan bagian dari kelompok TPN/OPM wilayah Sarmi di bawah pimpinan Aleks Makabori yang sedang mencari dukungan dana di perkampungan untuk mendukung kegiatan/aksi mereka. "Sangat mung­kin bahwa kelompok Aleks Makabori akan melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Sarmi," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. I Gede Sumerta Jaya menjelaskan, dari tangan keempat tersangka pihaknya menemukan adanya 1 surat rahasia, terkait perencanaan untuk melaku­kan aksi di beberapa daerah, agar tidak kondusif. "Jadi ini surat yang menggunakan kode rahasia. Itu berisikan rencana membuat kondisi tidak aman, sep­erti di Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura dan berada daerah lainnya," paparnya, (adi/ro/fud/jpnn), Sumber: Koran Indo Pos