15 Mar 2013 00:29 WIB
Berastagi, (Analisa). Insiden
pembakaran Markas Kepolisian Resort Ogan Komering Ulu (OKU) tidak akan
berdampak negatif terhadap kerukunan TNI dan Polri di Tanah Karo.
Pasalnya, kedua institusi ini
sudah saling bersinergi sejak dahulu dan tetapkan ditingkatkan kerja sama mulai
dari level atas hingga anggota. “Sejak jauh-jauh hari kita sudah sering saling
bekerjasama. Saling menjalin komunikasi. Jadi, mudah-mudahan konflik tidak akan berpengaruh ke Tanah Karo,”ujar
Dandim 0205/TK Letkol Kav Prince Meyer Putong saat menggelar silaturahim dengan
Muspida Plus di Markas Kodim 0205/TK di Berastagi, Rabu (13/3).
Silaturahmi dihadiri, Ketua PN
Kabanjahe Sri Kuncoro SH MH, para Danramil serta para perwira Kodim 0205/TK,
Ketua PWI Perwakilan Karo Dikson Pelawi, para aktivis LSM dan sejumlah
wartawan.
Dikatakannya, kondisi Kabupaten
Karo yang selama ini kondusif hendaknya terus dijaga. Masyarakat bersama TNI
dan Polri di Karo tidak mudah terpancing dengan isu yang bisa menimbulkan
perpecahan di Bumi Turang.
“TNI dan Polri ini institusi
milik rakyat. Berbagai sinergitas, termasuk pertemuan rutin, sudah kita lakukan
jauh-jauh hari, hingga bisa meminimalisir miskomunikasi yang menimbulkan
konflik hingga berakibat kerugian bagi
rakyat juga,”tuturnya.
Hal senada juga dikatakan
Kapolres Tanah Karo, Marcelino Sampouw. Menurutnya, selama ini TNI dan Polri
sudah menyatu di Karo. Namun, dia meminta semua pihak untuk menghindari
provokasi dan saling menjaga keharmonisan.
Marcelino juga tidak menampik ada
upaya sejumlah oknum yang berupaya merusak hubungan ini. Sejumlah isu
dilontarkan untuk menimbulkan gesekan di antara sesama aparat pemerintah ini.
Namun, upaya itu bisa diredam
dengan ada keterbukaan diantara kedua
belah pihak. Kapolres menilai, narkoba yang sudah merasuki beberapa oknum TNI
dan Polri sebagai penyebab ada aparat yang bertindak di luar batas kewajaran.
Untuk itu, pihaknya dan TNI di Karo melakukan pengawasan ketat dan memberikan
ganjaran sesuai hukum yang berlaku yang bisa menimbulkan efek jera.