Penulis : Sabrina Asril | Kamis,
14 Maret 2013 | 20:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan
terhadap calon ketua umum Partai Demokrat dari kalangan purnawirawan TNI terus
disuarakan menjelang perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) akhir Maret 2013 ini.
Dukungan ini, misalnya, diutarakan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan
Kebijakan DPP Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu.
"Setidaknya ada empat nama
figur calon ketua umum Partai Demokrat yang berasal dari purnawirawan tentara
yaitu Hadi Utomo, Toto Riyanto, Pramono Edi Wibowo, dan Djoko Suyanto,"
ujar Umam dalam siaran pers yang diterima, Kamis (14/3/2013).
Anggota Komisi III DPR ini
menjelaskan, banyak alasan mengapa figur bekas tentara layak memimpin Partai
Demokrat. Menurut Khatibul, mantan tentara sangat paham dengan teritorial
wilayah Indonesia. "Ini syarat mutlak ketua umum Partai Demokrat,"
katanya.
Alasan lainnya, sambung Umam,
keberadaan figur tentara juga dapat menjadi pemersatu di internal Partai
Demokrat. Ia optimistis, semua kekuatan di internal Partai Demokrat dapat
bersatu kembali menyongsong Pemilu 2014. "Dalam situasi darurat seperti saat
ini, Partai Demokrat harus dipimpin oleh orang yang berkarakter strong
leadership," imbuh Umam.
Bursa kursi ketua umum Partai
Demokrat kini kian panas dengan munculnya sejumlah nama yang digadang-gadang
sebagai pengganti Anas Urbaningrum. Dari kalangan internal nama yang
disebut-sebut yakni Hadi Utomo (mantan Ketua Umum Partai Demokrat), Marzuki
Alie (Wakil Ketua Dewan Pembina), Edhie Baskoro Yudhoyono (Sekjen), dan Ny Ani
Yudhoyono. Sementara dari kalangan eksternal yakni Djoko Suyanto
(Menkopolhukam), Jenderal TNI Pramono Edhie (Kasad), dan Gita Wirjawan (Menteri
Perdagangan).
Seluruh kandidat akan dipilih
dalam forum Kongres Luar Biasa yang akan dilakukan pada tanggal 30-31 Maret
2013 di Denpasar, Bali. Menjelang KLB, sejumlah politisi Demokrat mendukung
mekanisme pemilihan akan berlangsung aklamasi. Dalam artian, nantinya SBY yang
menyaring semua calon dan kemudian dikeluarkan ke peserta kongres untuk
dipilih.