Kamis, 07 Maret 2013

Tim Ekspedisi Pantai Timur Jelajahi Kabupaten Langkat

Kamis, 07 Mar 2013 Pkl. 00:22 WIB

(Analisa/Istimewa). Karena kondisi jalan yang sangat memprihatinkan, tim ekspedisi harus berjibaku untuk menuju ke perkampungan terpencil di Dusun V Air Putih Desa, Salahaji, Kecamatan Pematang Jaya, Langkat.

Medan,(Analisa). Tim Ekspedisi 2 Pegunungan "A" di bawah pimpinan Kapten Inf Yusrafizal melaksanakan ekpedisi di Kabupaten Langkat. Ekspedisi ini berbentuk Komunikasi Sosial (Komsos) dengan Kades Suka Jaya, Kecamatan Pematang Jaya Co. 9900-6880 (Co=Coordinat-red). Dalam Komsos di desa ini, tim menemukan pemukiman terpencil yang terdiri dari 8 KK., Di desa ini warga hanya menggunakan penerangan dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang terdapat di Dusun V Air Putih, Desa Salahaji, Kecamtan Pematang Jaya Co. 0258-6332.

Kapenrem 022/PT Mayor Caj Drs Prinaldi mengatakan, sebelumnya pada 25 Pebruari 2013 lalu Tim Ekspedisi I Pantai Timur Kodim 0203/Langkat di bawah pimpinan Kapten Arh Fauzan juga melaksanakan ekspedisi ke Desa Pintu Air Kecamatan Pangkalan Susu, Di desa ini tim mengadakan Komsos dengan masyarakat nelayan setempat dan menemukan pelabuhan rakyat yang dibangun sejak 1988 Co 2103-5363. Pelabuhan tersebut sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah setempat.

Sedangkan Tim Ekspedisi 2 Pegunungan "B" di bawah pimpinan Kapten Inf L Nababan bergerak dari Koramil 03/Namu Ukur Co. 3985-8481 menuju Desa Telaga Co. 3295-6610 dilanjutkan Komsos dengan aparat desa dan masyarakat. Setelah itu, tim bergerak menuju Dusun Pamasemelir, Desa Telaga, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat Co.3036-6393 menggunakan kendaraan sepeda motor.

Dalam Komsos dengan masyarakat di Dusun Gamang, Desa Belintang, tim menerima informasi mengenai permasalahan jalan yang rusak dan berbatu sepanjang 4 kilometer. Terganggunya sinyal satelit untuk komunikasi. Tidak adanya air bersih untuk kehidupan masyarakat, sehingga untuk MCK masyarakat harus ke sumber mata air pegunungan. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat harus belanja di Desa Telaga dengan berjalan kaki sepanjang 4 kilometer. Tidak tersedianya sarana pendidikan untuk SMP dan SMA.(rel/wan) Sumber: www.analisadaily.com