Rabu, 06 Maret 2013 , 18:05:00
JAYAPURA-Penangkapan empat anggota Tentara
Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) masing-masing berinisial
ST (35) warga Sentani, ID (54) warga Depapre, NS (42) warga Sarmi dan DN (29)
warga Tanah Merah, Kabupaten Jayapura oleh aparat TNI di Wilayah Sarmi, Minggu
(3/3), masih dalam pengembangan penyelidikan aparat Kepolisian dari Polres
Sarmi. Namun,
dari hasil pengembangan penyelidikan dan pemeriksaan sementara yang
dilakukan anggota TNI di lapangan, keempat anggota TPN/OPM yang sudah diamankan
di Polres Sarmi itu pernah terlibat aksi penyerangan terhadap Pos TNI di
Beneref, Betaf, Kabupaten Sarmi yang menewaskan empat anggota TNI dari Kopassus
Tahun 2001.
Pjs. Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel) Korem
172/PWY Mayor ARM.Fence D Marani mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan,
salah satu di antara mereka yaitu yang berinisial NS ternyata seorang tokoh
atau pentolan TPN/OPM di wilayah Mamberamo bernama Alex Makabori. “Jadi pada saat pemeriksaan awal, satu anggota
TPN/OPM berinisial NS kita curigai sebagai Alex Makabori. Setelah kita lakukan
pengembangan pemeriksaan ternyata benar yang bersangkutan bernama Alex Makabori
yang mengklaim berpangkat Letkol sebagai Kepala Staf atau pimpinan TPN/OPM wilayah
Mamberamo,” ujarnya saat ditemui Cenderawasih Pos di Makorem, tadi malam. Ia menegaskan, pihaknya memiliki alasan dan
bukti yang cukup kuat bahwa, satu orang di antara empat anggota TPN/OPM
tersebut bernama Alex Makabori, karena dia tercatat pernah terlibat dalam aksi
penyerangan di Pos TNI di Betaf Tahun 2001, yang menewaskan 4 anggota Kopassus
yang bertugas di Pos tersebut.
Selain itu, kata Mayor ARM Fence, mereka ini
juga terlibat dalam aksi pendudukan atau pemalangan lapangan terbang (Lapter) Kapeso,
Mamberamo Raya Tahun 2007, mengeluarkan perintah operasi (PO) penolakan atau pemboikotan
terhadap Pemilu 2004 serta mengeluarkan perintah terhadap anggota TPN/OPM yang
menyerahkan diri. “Jadi selain ada pengakuan dari mereka akan
keterlibatannya dalam sejumlah aksi penyerangan terhadap Pos TNI yang
menewaskan empat anggota Kopassus di Betaf, satu di antara mereka yang
berinisial NS ternyata Alex Louis Makabori yang menjabat sebagai Kepala Staf
atau pimpinan tertinggi TPN/OPM di Wilayah Mamberamo dan Sarmi,” tegasnya
mengulangi.
Dari hasil pengembangan pemeriksaan, kata
Fence D Marani, keempat anggota TPN/OPM ini sebelum ditangkap sedang melakukan
upaya-upaya rekrutmen anggota TPN/OPM yang baru dan dalam waktu dekat ini juga
telah menyiapkan suatu aksi, yang saat ini masih dalam pendalaman. Terungkapnya upaya rekrutmen anggota baru dan
persiapan aksi, menurut Fence, diketahui dari beberapa lembar list permintaan
sumbangan maupun penggalangan dana kepada warga masyarakat untuk keperluan
mendukung kegiatannya.
Ditanya kekuatan persenjataan yang mereka
miliki, Fence menjelaskan, memang pada saat keempat anggota TPN/OPM tersebut
ditangkap, mereka tidak membawa senjata. Namun, sesuai pengakuannya dan hasil
pengembangan penyelidikan, persenjataan yang mereka miliki cukup banyak. Berdasarkan hasil pengembangan lanjutnya,
senjata yang mereka miliki hingga saat ini, diantaranya senjata M16 sebanyak 3
pucuk, senjata jenis Geren 1 pucuk, senjata double lop 2 pucuk, pistol jenis FN
2 pucuk dan senjata rakitan 20 pucuk. “Kami menyampaikan terima kasih kepada
masyarakat yang telah memberi informasi kepada aparat terkait penangkapan empat
anggota TPN/OPM tersebut. Sebab, tanpa informasi dari masyarakat, kami tidak
tahu jika empat warga tersebut merupakan pimpinan dan anggota TPN/OPM,” pungkasnya.
Terjalinnya kerja sama yang baik antara warga
dan anggota TNI yang bertugas di Sarmi ini, imbuhnya, sebagai wujud kedekatan
antara TNI dengan masyarakat, sekaligus menandakan bahwa pembinaan territorial
di wilayah tersebut berjalan sangat baik. (mud/fud) Sumber: www.cenderawasih.com