Kamis, 14 Maret 2013

Peluru Nyasar Pembunuh Fatir Diduga Milik TNI, Keluarga Datangi Komnas PA



Rabu, 13/03/2013 15:09 WIB

Jakarta - Keluarga Fatir, bayi berusia satu tahun yang tewas terkena terkena peluru nyasar di Makassar, Sulawesi Selatan, mendatangi Komnas Perlindungan Anak. Mereka meminta pendampingan karena ada dugaan peluru itu berasal dari markas TNI.

Orang tua Fatir, Nur Hikmah (24) dan Fikar Munandar (23), mendatangi Komnas PA, Jl TB Simatupang, Jaksel, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (13/3/2013). Mereka ditemui langsung oleh ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. "Saya ke Komnas Anak untuk meminta pendampingan sekaligus bantuan agar kasus anak saya cepat selesai karena ini kasusnya besar," kata Nur Hikmah.

Nur Hikmah meminta agar kasus ini ditangani oleh Polda Sulsel, bukan oleh Polsek Mamajang seperti yang saat ini berjalan. Wanita muda ini meyakini pelakunya bukan sembarangan karena proyektil peluru itu bukan berasal dari senjata rakitan, tapi pistol pabrikan.

"Itu peluru 30 mm, cuman itu. Mudah-mudahan dari polisi Makassar cepat tangkap pelakunya, supaya nggak ada lagi Fatir selanjutnya," jelasnya.

Sang ayah, Fikar Munandar, mengungkapkan ada markas TNI di samping rumah yang berjarak sekitar 10 meter. Indikasi ini yang menjadi kecurigaan awal pihak keluarga. "Besar markasnya. Habis kejadian waktu itu ada tentara datang cek ke rumah saya, tapi saya nggak berani simpulkan apa-apa. Saya serahkan semua ke polisi," ungkapnya.

Arist Merdeka Sirait pun menduga peluru itu berasal dari TNI. Namun dia berharap pada kepolisian untuk bekerja. "Saya mengirim surat ke Polda Makassar supaya cepat diambil alih agar kasusnya segera selesai dan pelakunya tertangkap," imbuh Arist.

Fatir terkena peluru nyasar pada 1 Februari lalu. Bayi yang berulangtahun pada 24 Januari ini terkena peluru nyasar yang menembus seng dan plafon saat sedang bermain-main di kamar orangtuanya di Jalan Baji Gau No 3F, Makassar, pada pukul 20.00 Wita.

Pada Senin (18/2/2013), tim dokter spesialis bedah saraf RS Wahidin berhasil mengangkat proyektor yang bersarang di kepala putra ketiga pasangan Fikar Munandar (23) dan Nurhikmah (24) ini.

Sebelum dan sesudah dioperasi, kondisi Fatir memang sudah kritis. Sebelum dirawat di RS Wahidin, Fatir sempat dilarikan ke RS Haji dan RS Bhayangkara yang lokasinya berdekatan dengan rumah orang tuanya. Hingga berita ini diturunkan pihak TNI belum memberikan keterangan. Sumber : www.detiknews.com