Jumat, 1 Maret 2013
22:03 WIB | 1448 Views
Yogyakarta (ANTARA
News) - Akademi TNI harus mampu mengembangkan dan membawa semangat pembaruan
dan tradisi inovasi dan kreativitas, tetapi tetap dalam koridor kurikulum dan
sasaran yang telah ditetapkan, kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
"Dinamika
pendidikan Akademi TNI harus terus dipelihara dan dikembangkan. Akademi TNI
tidak boleh bekerja atas dasar rutinitas program semata," katanya di
Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Jumat.
Dalam kaitan itu,
menurut dia pada serah terima jabatan (sertijab) Komandan Jenderal (Danjen)
Akademi TNI dari Marsekal Muda TNI Sru A Andreas kepada Marsekal Muda TNI
Bambang Samoedro, dituntut peran pelibatan personel secara optimal. "Hal
itu dilakukan di atas landasan kesadaran dan tekad untuk menjadikan lembaga
pendidikan tersebut sebagai salah satu "dapur" utama TNI yang mampu
melahirkan perwira-perwira andalan dan berkualitas," katanya.
Ia mengatakan saat
ini terjadi kecenderungan munculnya kebutuhan pendidikan yang merupakan
perwujudan dari kesenjangan kemampuan akibat adanya perbedaan antara kompetensi
yang dimiliki dengan kompetensi yang diharapkan.
"Hal itu
terjadi akibat tingginya tuntutan pelaksanaan tugas dan kuatnya pengaruh
lingkungan global, dan meningkatnya kemajuan teknologi yang menjadi tantangan
Akademi TNI untuk mengoptimalkan segenap sumber daya yang tersedia untuk
menjawab setiap tuntutan tersebut," katanya.
Oleh karena itu,
kata dia, konsep "employee empowerment" dapat menjadi pertimbangan
dalam menghadapi tantangan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kinerja
Akademi TNI. "Dengan demikian Akademi TNI mampu beradaptasi dan merespons
setiap lompatan teknologi dan perubahan lingkungan strategis yang semakin
cepat," katanya.
Marsekal Muda TNI
Sru A Andreas selanjutnya menjabat Koordinator Staf Ahli Kepala Staf TNI AU,
sedangkan Marsekal Muda TNI Bambang Samoedro sebelumnya menjabat Gubernur AAU.
(B015/M008) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2013. Sumber : www.antaranews.com